Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Perusahaan Listrik YASNO, Sergey Kovalenko mengatakan pada Senin (19/12/2022) bahwa pemadaman listrik di Kyiv, Ukraina dapat berlangsung hingga 10 jam akibat serangan rudal Rusia menghantam sumber energi di negara itu.
Pemadaman cukup lama terjadi karena permintaan listrik di kota di Ukraina hanya terpenuhi hingga 20 persen.
"Apakah pemadaman listrik yang lama mungkin terjadi di Kyiv? Ya, hingga sepuluh jam tanpa listrik adalah kenyataan saat ini, sayangnya," kata Kovalenko.
Selanjutnya, Kovalenko mengatakan bahwa saat pembangkit listrik kembali stabil dan pemadaman berakhir akan diumumkan.
Menurut dia, situasi pasokan listrik di Ibu Kota Kyiv saat ini sangat sulit, dengan tidak adanya pasokan listrik, seperti dilansir dari TASS, Selasa (20/12/2022).
Pasokan listrik sangat sulit di sebagian besar distrik kota di tepi kanan Dnieper dan di sejumlah pemukiman di wilayah Kyiv, karena kerusakan fasilitas infrastruktur.
Baca Juga
Lebih lanjut, Kovalenko sebelumnya mengatakan pada Sabtu (17/12/2022) bahwa situasi pasokan listrik di Kyiv masih jauh dari stabil.
Pada Senin (19/12/2022) pagi, ledakan terdengar di 2 distrik di Kyiv. Akibatnya, fasilitas infrastruktur penting rusak, menyebabkan beberapa kabupaten kota mati listrik.
Sementara itu, diketahui bahwa Rusia telah meluncurkan serangan rudal dan drone ke fasilitas energi Ukraina dan situs lainnya hampir setiap pekan sejak Oktober lalu.
Pakar energi telah bekerja untuk memulihkan jaringan listrik di kota Laut Hitam Odesa setelah pemadaman listrik. Pemadaman tersebut telah menyebabkan 1,5 juta warga Ukraina hidup tanpa listrik dan membuat pelabuhan tidak berfungsi untuk sementara.
Akibat hancurnya infrastruktur energi Ukraina, membuat jutaan orang menderita tanpa listrik dan pemanas di musim dingin.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa daerah yang mengalami kondisi sangat sulit tanpa pasokan listrik termasuk Kyiv serta 4 wilayah di Ukraina barat dan wilayah Dnipropetrovsk di tengah negara.