Bisnis.com, JAKARTA – Hasil survei dari Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo stagnan. Sementara itu, elektabilitas Anies Baswedan naik dan Prabowo Subianto turun.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan ketiga nama itu merupakan bakal calon presiden yang selalu masuk tiga besar elektabilitas tertinggi. Dalam survei terbaru, hasil juga tak jauh berbeda.
Dalam simulasi semiterbuka dengan daftar 45 nama, Ganjar memperoleh 26,5 persen suara, disusul Anies dengan 18,6 persen, Prabowo 16,8 persen; dan Ridwan Kamil di angka 6 persen. Sementara itu, nama-nama lain hanya dapat kurang dari 2 persen suara. Masih ada 14,4 persen yang belum menentukan pilihan.
Dibandingkan hasil survei pada November 2022, perolehan suara Ganjar cenderung stagnan. Pada survei itu, dia memperoleh 26,7 persen suara. Artinya, hanya ada perbedaan 0,2 persen suara dari survei Desember 2022 ini.
Untuk Anies, suaranya naik. Pada November 2022 mantan gubernur DKI Jakarta itu memperoleh 17 persen. Artinya, ada peningkatan 1,6 persen suara.
Pada survei yang sama, perolehan suara Prabowo mengalami penurunan. Pada November 2022, menteri pertahanan itu memperoleh 18,8 persen. Artinya, ada pengurangan 2,2 persen suara.
Baca Juga
Dibanding bulan lalu, kini Anies juga telah menggeser Prabowo di urutan kedua.
Sementara itu dalam simulasi tiga nama, Ganjar tetap memperoleh suara tertinggi dengan 33,7 persen, Anies menyusul dengan 28,1 persen, dan Prabowo memperoleh 26,1 persen.
Deni menekankan, baik Ganjar, Anies, dan Prabowo belum ada yang memperoleh lebih dari 50 persen suara di semua simulasi.
“Sehingga terbuka kemungkinan pilpres akan dua putaran,” ujar Deni dalam rilis pers, Selasa (20/12/2022).
Survei SMRC diselenggarakan pada 3 hingga 11 Desember 2022 dengan jumlah sampel 1220 yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampel dipilih menggunakan teknik stratified multistage random sampling, dengan margin error kurang lebih 3,1 persen.