Bisnis.com, JAKARTA - Kremlin mengatakan bahwa sistem rudal patriot Ukraina yang dikirim dari Amerika Serikat (AS) akan menjadi target penyerangan.
Sistem rudal patriot dikirim AS untuk Ukraina sebagai bantuan militer untuk mencegat rentetan rudal Rusia yang selama ini telah menghancurkan infrastruktur energi di negara itu.
Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev pada Rabu (14/12/2022) telah memperingatkan NATO agar tidak memberikan bantuan militer ke Kyiv dengan sistem rudal patriot.
Sebelumnya, Ukraina telah meminta sekutu Baratnya untuk meningkatkan sistem pertahanan udaranya setelah serangan Rusia.
Adapun diketahui bahwa serangan Rusia selama ini telah menghantam infrastruktur energi di Ukraina yang telah memaksa jutaan orang di negara itu hidup tanpa listrik atau sumber pemanas saat musim dingin.
Sementara itu, Ukraina pada Rabu (14/12/2022) mengatakan bahwa pasukannya telah menembak jatuh 13 pesawat tak berawak (drone) Rusia yang diluncurkan ke Kyiv.
Adapun Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko mengatakan ada ledakan di pusat distrik Shevchenkivskyi dan dua gedung administrasi dinyatakan rusak, tetapi tak ada korban jiwa.
Seorang penyiar, Rory Challands mengatakan bahwa serangan itu sebagai suatu peringatan bagi Kyiv.
“Ini merupakan peringatan yang tidak menyenangkan bagi Kyiv pagi ini,” Rory Challands, seperti dilansir dari Al Jazeera, Kamis (15/12/2022).
Challands mengatakan bahwa meskipun dirinya tidak mendengar alarm serangan udara, tetapi dia terbangun karena ledakan besar yang bergema di sekitar pusat kota.
Lebih lanjut, menurutnya kemungkinan ledakan itu disebabkan oleh drone yang ditembak di udara dan jatuh menghantam tanah.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan tidak ada ketenangan di negaranya, dengan kehancuran yang terjadi di kota-kota di timur Ukraina oleh Rusia dengan rudal artileri.