Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 25 orang ditangkap di Jerman karena dicurigai merencanakan kudeta terhadap pemerintah dan penyerangan ke parlemen.
Mengutip laporan BBC News, Rabu (7/12/2022), kelompok sayap kanan dan mantan petinggi militer disebut telah mempersiapkan aksi kudeta yang disebut 'Day X' untuk menyerbu gedung parlemen dan merebut kekuasaan dari pemerintah.
Seorang pria bernama Heinrich XIII, dari keluarga bangsawan, diduga menjadi sosok di balik rencana kudeta tersebut. Menurut jaksa federal, dia adalah salah satu dari dua tersangka pemimpin di antara kelompok yang ditangkap di 11 negara bagian Jerman.
Para komplotan dikatakan termasuk anggota ekstremis Reichsbürger (Citizens of the Reich) yaitu gerakan yang telah lama menjadi perhatian polisi Jerman atas serangan kekerasan dan teori konspirasi rasis dan antisemit. Mereka juga menolak mengakui Jerman sebagai negara modern.
Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser meyakinkan warga bahwa pihak berwenang akan menanggapi dengan kekuatan penuh untuk melawan musuh demokrasi.
Adapun, para komplotan yang diduga akan melakukan kudeta bahkan disebut siap membunuh demi tujuan mereka. Diperkirakan sebanyak 50 orang pria dan wanita telah menjadi bagian dari komplotan tersebut.
Mereka berencana menggulingkan republik dan menggantinya dengan negara baru yang meniru Jerman pada tahun 1871, sebuah kerajaan yang disebut Second Reich.
"Kami belum memiliki nama untuk kelompok ini," kata seorang juru bicara kantor kejaksaan federal dikutip dari BBC News, Rabu (7/12/2022).
Sejumlah penggerebekan yang dilakukan pada Rabu (7/12/2022), digambarkan sebagai salah satu operasi anti-ekstremisme terbesar dalam sejarah Jerman modern. Sebanyak 3.000 petugas diterjunkan dalam 150 operasi di 11 dari 16 negara bagian Jerman, dengan dua orang ditangkap di Austria dan Italia.
Hampir setengah dari penangkapan terjadi di negara bagian selatan Baden-Württemberg dan Bavaria. Lebih dari satu dari lima anggota Reichsbürger diperkirakan berbasis di negara bagian barat daya Baden-Württemberg.
Menteri Kehakiman, Marco Buschmann mentweet bahwa dugaan serangan bersenjata terhadap badan-badan konstitusional telah direncanakan.
Selain itu, kantor kejaksaan federal mengatakan kelompok itu diduga telah merencanakan kudeta dengan kekerasan terhadap pemerintah Jerman sejak November 2021.