Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Pengungsi Ukraina di Berlin Semakin Banyak, Jerman Khawatirkan Ini

Saat ini, sekitar 1.000 warga Ukraina tidur di tenda raksasa di pinggiran Berlin pada musim dingin.
Jumlah Pengungsi Ukraina di Berlin Semakin Banyak, Jerman Khawatirkan Ini. Orang-orang berlindung saat sirene serangan udara berbunyi di Kyiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022). REUTERS/Gleb Garanic
Jumlah Pengungsi Ukraina di Berlin Semakin Banyak, Jerman Khawatirkan Ini. Orang-orang berlindung saat sirene serangan udara berbunyi di Kyiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022). REUTERS/Gleb Garanic

Bisnis.com, JAKARTA - Jerman berjuang menampung para pengungsi Ukraina. Sekitar 1.000 orang tidur di tenda raksasa di pinggiran Berlin pada musim dingin ini. 

Serangan Rusia terus menargetkan infrastruktur energi Ukraina pada musim dingin. Pihak berwenang menyiapkan lebih banyak penampungan darurat untuk mengantisipasi kedatangan pengungsi Ukraina yang diperkirakan mencapai 10.000 orang lagi.  Tecatat, hingga saat ini tak kurang dari 1 juta orang Ukraina telah melarikan diri ke Jerman sejak diinvasi Rusia.

Pada awalnya Jerman menyambut kedatangan pengungsi Ukraina, tetapi sekarang muncul kekhawatiran tentang cara mengendalikan orang sebanyak itu. Sekitar 100 orang Ukraina setiap hari datang ke Berlin, di pusat penerimaan pengungsi utama kota yang berlokasi di tempat bekas bandara.

Manajer operasi, Kleo Tummler mengaku bahwa pengungsi Ukraina kini menjadi sebuah tantangan bagi dirinya dan timnya, seperti dilansir dari BBC, Rabu (30/11/2022).

"Kami dibangun untuk menjaga orang selama beberapa hari. Terkadang, mereka harus tinggal di sini selama 2 pekan, mungkin 3 pekan," katanya.

Tummler dan timnya berkomitmen untuk membuat hidup semudah dan senyaman mungkin bagi para pengungsi di tempat itu.

Mereka mencoba beradaptasi dengan kebutuhan pengungsi, seperti membeli mesin cuci, mencoba memberikan hiburan, dan memperluas fasilitas pendidikan untuk 300 anak di lokasi, yang di antaranya bersekolah melalui tautan video.

Ketakutan dan perpecahan sosial itulah yang dikabarkan diinginkan oleh Vladimir Putin yakni membuat Ukraina tidak dapat dihuni dan mendorong lebih banyak warga mengungsi ke Eropa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper