Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa politisi Pakatan Harapan (PH) melaporkan sejumlah politisi ke polisi atas dugaan komentar rasis dan ujaran kebencian yang dapat memicu kebencian di antara warga Malaysia.
Direktur mobilisasi Parti Amanah Negara (Amanah) Mohd Sany Hamzan mengatakan, dirinya telah membuat empat laporan terpisah terhadap beberapa politisi menyusul pernyataan mereka yang juga dapat memicu kebencian terhadap koalisi PH. Amanah tergabung dalam koalisi PH.
“Saya mendesak warga Malaysia khususnya, untuk menolak segala bentuk rasisme, politik kebencian, politik agama, (dan) politik mengadu domba.
"Kami ingin partai politik di negara ini memiliki integritas dan rasa tanggung jawab, akademis, dan kami harus menunjukkan sikap ini kepada masyarakat," kata Mohd Sany, menurut Bernama dilansir Channel News Asia, Kamis (1/12/2022).
Laporan polisi diajukan bersama dengan politisi PH lainnya, serta dari Aliansi Demokrasi Bersatu Malaysia (MUDA) di markas polisi Dang Wangi di Kuala Lumpur. MUDA memiliki pakta elektoral dengan PH.
Tidak jelas politisi yang mereka laporkan ke polisi.
Pada Sabtu (26/11/2022), Mohd Sany juga membuat laporan polisi di markas polisi Dang Wangi dan mendesak Perdana Menteri Anwar Ibrahim untuk mengambil tindakan tegas dan segera terhadap individu yang memainkan sentimen agama dan mengangkat isu rasial selama pemilihan umum (pemilu) ke-15.
Ada beberapa contoh komentar rasis dan ujaran kebencian selama masa kampanye dan setelah penunjukan Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri negara itu.
Media lokal mengatakan bahwa laporan polisi diajukan setelah Presiden Parti Islam se-Malaysia (PAS) Abdul Hadi Awang menuduh Partai Aksi Demokratik (DAP), sebuah partai komponen PH, menyebarkan Islamofobia.
Dalam unggahan di Facebook-nya pada Senin (28/11/2022), Abdul Hadi mengatakan bahwa PAS menjadi sasaran DAP karena partai Islam tersebut berhasil merebut kursi terbanyak di antara semua partai politik.
“Mereka melakukan fitnah terhadap Islam… terutama terhadap PAS.
“DAP terus bersikap ekstrem terhadap budaya umat Islam yang ingin dihancurkan secara halus dan sistematis,” katanya.
Dia bersedia bekerja sama dengan pihak berwenang dan bahkan hadir di markas polisi di Bukit Aman menyusul pengaduan tersebut.
Abdul Hadi dan anggota PAS lainnya menggambarkan DAP sebagai musuh Islam dan menggambarkan pemerintah persatuan yang dibentuk oleh PH, Barisan Nasional, Gabungan Parti Sarawak dan Gabungan Rakyat Sabah sebagai “pemerintahan minoritas”.
Sementara itu, mereka menyebut koalisi Perikatan Nasional (PN) sebagai mayoritas “nyata”.