Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meyakini pemberian bonus kepada atlet Asean Para Games menjadi momentum membangkitkan semangat kesetaraan, inklusivitas, dan produktivitas tanpa membedakan.
"Komitmen kesetaraan yang telah dicanangkan oleh pemerintah sebagaimana arahan Bapak Presiden salah satunya ditunjukkan melalui tidak adanya perbedaan apresiasi terhadap prestasi yang ditorehkan pada saat Sea Games maupun pada saat Asean Para Games 2022 ini," ujarnya di halaman Istana Merdeka, Senin (28/11/2022).
Lebih lanjut, Zainudin memerinci bahwa dalam pelaksanaan Asean Paragames 2022, pemerintah telah mencanangkan 4 sukses. Pertama, adalah penyelenggaraan; kedua, adalah sukses prestasi; ketiga, adalah sukses ekonomi daerah; keempat, adalah sukses administrasi.
Dikatakan, dengan Indonesia menjadi tuan rumah Asean Para Games ke-11 setelah resmi ditunjuk oleh ApSE pada 17 Februari 2022. Dia mengklaim hanya dalam waktu beberapa saat Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang baik dengan merealisasi 4 sukses tersebut.
Menurutnya, hal ini dibuktikan dengan kesuksesan prestasi yang diraih atlet Tanah Air, sebab menjadi juara umum dengan perolehan 175 medali emas, 144 medali perak dan 106 medali perunggu, sehingga total medali yang diperoleh 425 medali yang apabila dibandingkan dengan atlet yang diturunkan, Indonesia menurunkan 324 atlet.
“Berarti masing-masing atlet minimal memperoleh satu medali. 83 pelatih 14 orang manajer ditambah dengan tim pendukung kontingen Indonesia,” ujarnya.
Dia pun menilai kesuksesan juga dapat diraih, karena pemerintah sangat hati-hati menggunakan dana yang berasal dari APBN. Hal ini dikarenakan pada saat pelaksanaan, panitia langsung didampingi oleh tim dari BPKP dan juga dari Kejaksaan Agung.
“Kami sangat berhati-hati menggunakan uang rakyat ini, sehingga hasilnya menjadi efektif dan dari perolehan 425 medali tersebut. Kami membutuhkan dana sebesar Rp304.377.494.092 sebagai apresiasi dan Penghargaan pemerintah,” katanya.
Zainudin juga menceritakan kisah heroik atlet paralympic asal Papua yang meninggal dunia setelah meraih medali, bernama Rexus Ohe. Dia memilih tetap berjuang demi Merah Putih di Asean Para Games meski saat itu diminta untuk segera ke rumah sakit (RS).
"Saya ingin menyampaikan ada satu kisah heroik yang terjadi pada saat pelaksanaan Asean Para Games Ke-11 2022. Ada seorang atlet cabang olahraga boccia namanya Rexus Ohee, atlet berasal dari Papua. Pada saat bertanding, dia sudah merasakan sakit," katanya.
Namun Rexus menolak untuk dibawa ke rumah sakit karena tetap ingin berjuang demi mengibarkan Merah Putih di podium tertinggi.
Meskipun Rexus akhirnya berkenan dibawa ke rumah sakit setelah berhasil mendapatkan medali, tetapi lantaran penyakit yang dideritanya sudah kronis, Rexus pun akhirnya tutup usia.
"Saya kira ini satu kisah heroik yang perlu menjadi contoh buat kita semua, perjuangan anak bangsa demi merah putih dan demi Indonesia Raya," pungkas Zainudin.