Bisnis.com, JAKARTA – Survei terbaru dari Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto jadi bakal calon presiden (capres) paling dikenal masyarakat.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan survei yang dilakukan pihaknya menunjukkan sekitar 95 persen publik mengaku tahu, kenal, atau pernah mendengar nama Prabowo. Angka tersebut tertinggi dari nama-nama bakal capres lainnya.
Urutan kedua ada eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang dikenal 85 persen publik. Ketiga, ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di angka 75 persen. Lalu, ada Ketua DPR Puan Maharani di angka 69 persen dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan 39 persen.
Di sisi lain, meski Prabowo jadi tokoh paling dikenal, jika ditanya siapa yang akan dipilih jika pemilih presiden (pilpres) diadakan sekarang maka nama Ganjar yang jadi pilihan utama.
“Bila pemilihan presiden diadakan ketika survei terakhir dilakukan, ada tiga nama yang mendapat dukungan paling signifikan: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Nama-nama lain masih jauh tertinggal di bawah,” jelas Deni seperti dalam siaran kanal YouTube SMRC TV, Minggu (27/11/2022).
Ketika diajukan 45 nama capres potensial, Ganjar mendapatkan dukungan 26,7 persen. Posisi kedua bersaing ketat antara Prabowo (18,8 persen) dengan Anies (17 persen). Sedangkan sisanya hanya memperoleh di bawah 4 persen. Masih ada 13,1 persen yang belum menentukan pilihan.
Baca Juga
Begitu juga jika hanya diajukan 4 nama, Ganjar masih jadi teratas dengan 33,5 persen. Lalu, Prabowo 26,9 persen, Anies 24 persen, dan Puan 3,4 persen.
Jika simulasi dengan 3 nama, Ganjar mendapatkan suara 33,5 persen, Prabowo 30 persen, dan Anies 25,1 persen.
Deni menyimpulkan, jika ada tiga capres atau lebih yang maju dalam Pilpres 2024 maka kemungkinan besar tidak ada calon yang mendapat dukungan di atas 50 persen, sehingga terbuka kemungkinan pilpres akan berlangsung dua putaran.
Survei SMRC diselenggarakan pada 5 hingga 13 November 2022 dengan jumlah sampel 1012 yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampel dipilih menggunakan teknik multistage random sampling, dengan margin error kurang lebih 3,1 persen.