Bisnis.com, JAKARTA – Hasil Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dalam 2 tahun terakhir (2021-2022) menunjukkan bahwa pemilih Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo cenderung memiliki latar pendidikan tinggi, sedangkan pemilih Prabowo Subianto sebaliknya.
Untuk Anies, pemilihnya yang berpendidikan SMA ke atas sebesar 27 persen, sedangkan yang berpendidikan SMP ke bawah sebanyak 20 persen.
Senada, pemilih gubernur Jawa Tengah tersebut yang berpendidikan SMA ke atas sebesar 31 persen, sedangkan yang berpendidikan SMP ke bawah sebanyak 26 persen.
Perbedaan ada di pemilih Prabowo. Pemilih menteri pertahanan tersebut yang berpendidikan SMA ke atas sebesar 28 persen, sedangkan yang berpendidikan SMP ke bawah sebanyak 36 persen.
Menurut pendiri SMRC Saiful Mujani, fenomena tersebut karena Anies dan Ganjar termasuk politisi muda dalam kancah perpolitikan Indonesia. Sementara itu, Prabowo sudah beberapa kali ikut kontestasi pemilihan presiden.
“Karena itu masyarakat di bawah sudah mengenal Prabowo. Sementara Ganjar Pranowo belum cukup dikenal pada masyarakat bawah,” jelas Saiful dalam keterangan tertulis, Kamis (27/10/2022).
Baca Juga
Selain itu, dia mencatat pemilih dengan pendidikan tinggi cenderung lebih sulit diyakinkan. Alasannya adalah mereka lebih kritis dan memilih untuk berdebat jika ada perbedaan pandangam.
Sebaliknya, pemilih yang pendidikannya lebih rendah lebih mudah dimobilisasi untuk memilih calon presiden tertentu.
Dalam konteks ini, dia menekankan bahwa Prabowo harus lebih waspada karena pemilihnya cenderung berpendidikan rendah.
Oleh karenanya, Saiful berkesimpulan perbedaan kelompok pendidikan punya pengaruh signifikan dalam pilihan calon-calon presiden.
“Unsur perbedaan pendidikan tidak bisa diabaikan,” jelasnya.