Bisnis.com, JAKARTA - Kota-kota terbesar di Eropa menyumbangkan generator listrik dan trafo untuk membantu warga Ukraina melewati musim dingin yang mencekam, pada Rabu (23/11/2022).
Adapun Rusia sejak Oktober lalu menargetkan kekuatan sipil dan sistem pemanas Ukraina dengan serangan rudal dan drone jarak jauh.
Moskow mengatakan bahwa tujuannya ialah untuk mengurangi kemampuan Kyiv untuk berperang dan mendorongnya untuk bernegosiasi.
Presiden Parlemen Eropa, Roberta Metsola dalam konferensi pers tentang kampanye "Generator Harapan" menyatakan bahwa 10 juta warga Ukraina saat ini tanpa listrik.
"Sepuluh juta warga Ukraina saat ini tanpa listrik sebagai akibat dari serangan Rusia terhadap infrastruktur sipil yang kritis," kata Metsola, seperti dilansir dari CNA, Kamis (24/11/2022).
Metsola mengatakan bahwa parlemen Eropa dan UE telah menunjukkan solidaritas yang luar biasa untuk membantu Ukraina di berbagai kebutuhan.
Baca Juga
"Parlemen Eropa dan UE telah menunjukkan solidaritas yang luar biasa dengan Ukraina di bidang kemanusiaan, militer, dan keuangan. Sekarang mereka membutuhkan dukungan praktis untuk melewati musim dingin," lanjutnya.
Adapun majelis Uni Eropa meluncurkan kampanye dengan kota-kota di Eropa dengan jaringan lebih dari 200 kota di 38 negara.
Kota-kota akan didesak untuk menyediakan generator agar energi tetap berjalan di fasilitas penting Ukraina usai dilanda perang.
Fasilitas penting itu meliputi rumah sakit, sekolah, fasilitas pasokan air, pusat bantuan, tempat berlindung, dan tiang telepon seluler.
Presiden Eurocities dan Walikota Florence, Dario Nardella mengatakan bahwa harus segera bertindak karena musim dingin telah tiba.
"Kita harus segera bertindak, musim dingin sudah tiba, tidak ada listrik dan gas, tidak ada waktu untuk disia-siakan," kata Nardella.
Saat disinggung perkiraan jumlah genset yang akan disumbangkan, ia mengatakan akan berpotensi mencapai ratusan, termasuk genset skala industri.
