Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto memastikan bahwa rumah warga yang mengalami rusak berat akibat gempa Cianjur, Jawa Barat pada Selasa (22/11/2022) akan dibangun kembali oleh pemerintah.
Suharyanto menyampaikan, pembangunan tersebut beru akan dimulai setelah status tanggap darurat bencana gempa bumi berakhir.
Adapun, penetapan status tanggap darurat bencana ini telah ditetapkan pada 21 November 2022 dan masih akan berlaku hingga 20 Desember 2022.
"Bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat akan diganti oleh pemerintah, begitu tanggap darurat selesai masuk tahap tehabilitasi dan rekonstruksi, setelah itu baru membangun rumah-rumah masyarakat yang rusak berat," terang Suharyanto dalam keterangan resminya, Selasa (22/11/2022).
Suharyanto menuturkan, pemerintah juga akan bertanggungjawab penuh atas pembangunan sejumlah infrastruktur lainnya, seperti sarana pendidikan dan sarana ibadah. Pembangunan itu, kata Suharyanto, akan dibantu oleh kementerian-kementerian yang terkait.
Di sisi lain, BNPB juga telah menyiapkan dana bantuan sebesar Rp1,5 miliar serta bantuan logistik senilai Rp500 juta bagi para korban gempa Cianjur, Jawa Barut.
Baca Juga
Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 telah mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada pukul 13.21 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa tersebut terjadi di koordinat 6,84 lintang selatan dan 107,05 bujur timur, sekitar 10 km barat daya dari Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 km.
Hingga Senin (21/11/2022) pukul 21.00 WIB, pemerintah setempat telah melaporkan 162 korban tewas dan 326 korban luka-luka. Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 itu juga telah menyebabkan kerusakan berat pada 2.345 unit rumah.