Bisnis.com, SOLO - Piala Dunia 2022 resmi digelar di Qatar pada Minggu (20/11/2022). Pembukaan Piala Dunia ini disuguhkan dengan meriah dan mewah.
Qatar menghadirkan beberapa tokoh penting hingga ada pembacaan ayat suci Al-Quran sebelum pertandingan pertama digelar.
Sayangnya, tuan rumah Qatar harus menelan pil pahit saat dikalahkan Ekuador 2-0 melalui tendangan Enner Valencia.
Kemenangan Ekuador atas Qatar itu pun membuat suporter tuan rumah banyak yang ngambek dan memilih untuk pulang lebih awal.
Di sisi lain, suporter Ekuador merayakan pesta kemenangan sembari menyindir panitia Piala Dunia 2022.
Mereka meneriakkan 'queremos cerveza' atau yang artinya kami mau bir, setelah laga Qatar vs Ekuador selesai. Teriakan suporter Ekuador itu terekam kamera dan menjadi viral di media sosial.
Dalam sebuah video mereka mengaku tidak sepenuhnya menikmati pertandingan pembuka karena adanya larangan membawa dan meminum bir selama di Qatar.
"Queremos cerveza, queremos cerveza!" terus diteriakkan suporter di Stadion Al Bayt.
Berjalannya Piala Dunia 2022 di Qatar ini mendapat banyak tentangan dari suporter barat karena larangan tidak boleh minum minuman keras dan berzina saat gelaran sepak bola dunia itu dilaksanakan.
FIFA pun mengeluarkan peraturan larangan penjualan bir di dalam dan luar stadion tiga jam sebelum pertandingan dan satu jam setelah pertandingan.
Keputusan itu mengubah aturan sebelumnya, yakni penjualan bir di luar stadion diperbolehkan saat pertandingan.
Komentar bek Inggris
Berbeda dengan banyak orang yang menentang keputusan Qatar dan FIFA, bek tengah Inggris Eric Dier menyampaikan pendapatnya.
Dier menilai bahwa perayaan dan suasana menyenangkan di Piala Dunia 2022 ini bisa terjadi tanpa harus ada alkohol.
"Saya pikir Anda bisa bersenang-senang dengan atau tanpa alkohol. Itu bergantung pada kita, setiap tim untuk menghadirkan sepak bola yang hebat, sepak bola yang menyenangkan dan itulah yang akan menciptakan suasana yang hebat dalam stadion," kata Dier.
Menurutnya, para penggemar dan pemain bisa langsung memberikan manfaat satu sama lain, termasuk dalam hal positif.
"Kami (pemain) harus menjadi pihak yang memulainya dengan menyuguhkan sepak bola yang bagus,”