Bisnis.com, JAKARTA - Ukraina meminta akses ke lokasi ledakan rudal di Polandia Timur, usai dituding oleh pejabat Barat sebagai biang kerok insiden tersebut. NATO telah menyimpulkan bahwa rudal tersebut berasal dari pertahanan udara Ukraina.
Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, mengatakan bahwa Ukraina menginginkan studi bersama tentang insiden rudal jatuh di Polandia itu dengan mitranya.
Pihak Ukraina ingin memeriksa secara langsung untuk melihat informasi yang menjadi dasar dari kesimpulan sekutunya.
"Kyiv sepenuhnya terbuka untuk studi komprehensif tentang situasi," tulis Danilov, di halaman Facebook resmi dewan.
Danilov tidak menjelaskan lebih terperinci terkait bukti adanya jejak Rusia di balik insiden ledakan di Polandia tersebut.
Sebelumnya, Presiden Polandia Andrzei Duda mengatakan bahwa kemungkinan besar bahwa rudal itu ditembakkan oleh pertahanan udara Ukraina.
Baca Juga
Saat ditanya terkait akan memberikan akses lokasi ke pihak Ukraina, dan menyetujui studi bersama, juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri Polandia Lukasz Jasina pun menanggapi.
"Kami tidak mengomentari masalah ini," kata Jasina, melalui email, seperti dilansir dari CNA, Kamis (17/11/2022).
Ledakan rudal di Polandia telah menewaskan 2 orang warga sipil, pada Selasa (15/11/2022) malam di dekat perbatasan Ukraina.
Pada Rabu (16/11/2022), Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan mungkin ledakan itu disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina.
Akan tetapi, ia menegaskan bahwa Rusia pada akhirnya tetap harus bertanggung jawab karena telah memulai perang di Ukraina.