Bisnis.com - JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Belgia Ludivine Dedonder mengatakan bahwa hantaman rudal yang menewaskan dua warga sipil Polandia kemungkinan besar berasal dari unit pertahanan udara Ukraina.
Dedonder menyatakan bahwa personel intelijennya sedang berupaya menyelidiki sepenuhnya serangan rudal yang jatuh di Polandia, dekat perbatasan Ukraina tersebut.
"Serangan rudal di Polandia tadi malam sedang diselidiki sepenuhnya oleh dinas intelijen kami, yang berhubungan dekat dengan dinas mitra NATO," kata Dedonder, seperti dilansir dari CNA, Kamis (17/11/2022).
Lebih lanjut, Dedonder mengungkap bahwa berdasarkan informasi awal, serangan itu berasal dari sistem antipesawat Ukraina untuk mengambil rudal Rusia dari langit.
"Berdasarkan informasi awal yang tersedia, serangan itu kemungkinan besar merupakan hasil dari sistem antipesawat Ukraina yang digunakan untuk mengambil rudal Rusia dari langit," lanjutnya.
Sementara itu, NATO mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, telah memberi tahu G7 dan mitra NATO bahwa ledakan di Polandia disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina.
Baca Juga
Kementerian pertahanan (Kemenhan) Rusia juga telah mengatakan pada Rabu (16/11/2022) bahwa ledakan itu disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina.
Dia juga menjelaskan bahwa serangan Rusia di Ukraina tidak akan lebih dari 35 km dari perbatasan Polandia.
Foto-foto yang diterbitkan pada (15/11/2022) malam di Polandia dari reruntuhan yang ditemukan di desa Przewodow secara tegas diidentifikasi oleh spesialis industri pertahanan Rusia.
Dia mengatakan bahwa dari foto itu terlihat elemen peluru kendali anti-pesawat dari sistem pertahanan udara S-300 Ukraina.