Bisnis.com, BADUNG — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa NATO siap mempertemukan Rusia dan Ukraina terkait serangan rudal ke Polandia serta untuk mendorong perdamaian kedua negara.
Pada Selasa (15/11/2022), dikabarkan rudal buatan Rusia telah jatuh di desa Przewodow, Polandia, yang berjarak 600 meter dari perbatasan Ukraina. Rusia telah memberikan pernyataan bahwa rudal yang ditembakkan ke Polandia tidak berkaitan dengan mereka.
Menurutnya, negara anggota NATO menghormati pernyataan dari Rusia tersebut. Namun, investigasi akan tetap dilanjutkan. Dia menyampaikan negara NATO pun akan secepat mungkin mempertemukan Rusia dan Ukraina untuk duduk bersama, berdialog, terkait hal ini, juga untuk mendorong perdamaian kedua negara ini.
“Enam negara NATO telah berkomunikasi dan setelah komunikasi ini, dengan melibatkan AS, terdapat pesan secara umum, bahwa misil yang berasal dari Rusia ini adalah provokasi dan karenanya, kami ingin secepat mungkin mempertemukan Rusia dan Ukraina untuk duduk di meja yang sama,” katanya dalam konferensi pers di Auditorium Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Rabu (16/11/2022).
Erdogan menambahkan, NATO tidak akan membuat keputusan yang terburu-buru. Pasalnya, informasi yang salah dan provokasi yang disebarluaskan berisiko menjerumuskan dunia ke perang dunia ketiga.
“Dalam upaya ini, jika kita gunakan provokasi, ini tidak dibenarkan. Perdamaian hanya dapat dilakukan melalui dialog dan kita hanya ingin membuka dialog dan memastikan perdamaian dunia. Setelah pulang saya akan telepon Presiden Putin,” tuturnya.
Baca Juga
Kementerian Luar Negeri Polandia menyampaikan bahwa rudal buatan Rusia telah jatuh di desa Przewodow, Polandia, dekat perbatasan Ukraina, pada Selasa (15/11/2022) pukul 15.40 waktu setempat. Insiden jatuhnya rudal Rusia di wilayahnya tersebut, membuat Kementerian Polandia memanggil duta besar Rusia.
Akibat rudal Rusia itu, petugas pemadam kebakaran menyatakan dua orang tewas oleh ledakan di sebuah desa di Polandia Timur, sekitar 6 km dari perbatasan dengan Ukraina, seperti dilansir dari CNA, Rabu (16/11/2022).