Bisnis.com, JAKARTA- Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan pihak Polandia menyatakan rudal nyasar yang menghantam wilayah Polandia berasal dari pertahanan udara Ukraina, bukan tembakan tentara Rusia.
Dikutip dari todayonline.com, pada Kamis (17/11/2022), pernyataan resmi NATO disampaikan langsung Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Meski menyatakan tembakan rudal berasal dari Ukraina, NATO tetap menyalahkan pihak Rusia yang memulai perang.
"Ini bukan kesalahan Ukraina. Rusia memikul tanggung jawab utama karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Brussel.
Presiden Polandia Andrzej Duda pun mengungkapkan dari informasi yang dihimpun, rudal tersebut merupakan S-300 buatan Uni Soviet. Meski begitu, tidak ada bukti hantaman roket tua itu berasal dari Rusia.
"Sangat mungkin bahwa itu ditembakkan oleh pertahanan anti-pesawat Ukraina," kata Duda.
Baca Juga
Insiden hantaman rudal ke wilayah Polandia terjadi pada Selasa lalu, saat bersamaan Rusia tengah memborbadir wilayah Ukraina. Peluru nyasar tersebut menghantam bangunan di sebuah desa dekat perbatasan Ukraina, menewaskan dua orang warga Polandia.
Kejadian itupun memicu ketegangan pihak Barat, karena berpotensi memperluas area perang. NATO pun langsung mengadakan pembicaraan darurat untuk menanggapi ledakan tersebut.
Pihak Moskow pun membantah kecurigaan penembakan rudal. Sebaliknya, Ukraina menyalahkan peristiwa itu dengan tudingan “teror rudal Rusia”.
Sontak, kejadian itupun menjadi perhatian serius para pemimpin dunia yang tengah melangsungkan pertemuan G20 di Indonesia.
Presiden AS Joe Biden langsung menyatakan agar peristiwa tersebut diperiksa secara teliti, tidak gampang menuding Rusia. Begitupun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang akan menelpon langsung Vladimir Putin untuk meminta keterangan.