Bisnis.com, SOLO - Kabar mengejutkan datang dari Polandia. Pada Rabu, 16 November 2022 waktu setempat, sebuah rudal dikabarkan jatuh di Przewodow, sebuah desa sekitar 6 km (4 mil) dari perbatasan dengan Ukraina.
Laporan menyebut jika rudal yang menewaskan dua orang sipil tersebut berasal dari Rusia.
Meski demikian, Rusia membantah bertanggung jawab atas ledakan itu. Presiden AS, Joe Biden, dan sejumlah Kepala Negara lainnya sedang berada di Bali saat insiden terjadi.
Anggota G7 dikabarkan berkumpul disela-sela acara KTT G20 untuk membahas insiden tersebut.
Para pemimpin dari anggota NATO Jerman, Kanada, Belanda, Spanyol, Italia, Prancis dan Inggris hadir, serta Jepang dan perwakilan non-NATO dari Uni Eropa.
Joe Biden sendiri mengatakan jika masih terlalu dini menyebut serangan itu dari Rusia.
Presiden AS akan melakukan inveastigasi lebih lanjut untuk mengungkap siapa yang bersalah atas peristiwan memilukan ini.
"Ada informasi awal yang membantahnya. Saya tidak ingin mengatakan itu sampai kami benar-benar menyelidikinya, tetapi kemungkinannya tidak sejalan. Lintasan yang ditembakkan dari Rusia tapi kita lihat saja nanti," kata Joe Biden.
Posisi Sergei Lavrov
Namun yang menarik, serangan ke Polandia tersebut terjadi beberapa saat setelah Sergei Lavrov 'hilang' dari KTT G20 Bali.
Lavrov sebelumnya dikabarkan sudah meninggalkan G20 setelah hari pertama konferensi tersebut dianggap terlalu meyudutkan Rusia.
Ia juga tidak hadir pada gala dinner maupun dalam pertemuan pagi ini di kawasan mangrove Taman Hutan Raya (Tahura), Bali.