Bisnis.com, JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Bali. Operasi tersebut dilaksanakan untuk mendukung penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menerangkan, operasi TMC dilakukan setelah BRIN mendapatkan amanah untuk menjadi pelaksanaan operasi TMC dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Menko Marves No.B-4859/MENKO/MARVES/HM.02.00/X/2022. Mengacu pada surat keputusan tersebut, Menko Marves meminta kepada Kepala BRIN agar segera menyiapkan pelaksanaan operasi TMC untuk mendukung penyelenggaraan G20.
Adapun, Handoko menjelaskan bahwa operasi TMC dilakukan setelah BMKG memprediksikan potensi curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Bali selama November 2022.
"Oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, BRIN ditunjuk untuk memimpin pelaksanaan Operasi TMC dengan dukungan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika [BMKG] untuk analisa cuaca dan TNI AU untuk armada pesawat," ujar Handoko dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (15/11/2022).
Sementara itu, Komandan Lanud Zainuddin Abdul Madjid, Endri Kargono menjelaskan, pelaksanaan operasi TMC akan terus disesuaikan dengan target, di mana ketika terjadi potensi hujan maka pesawat akan mulai diterbangkan dan melakukan penyemaian benih garam.
Penyemaian garam ditujukan untuk menghindari pembentukan awan tebal dan mengurangi intesitas curah hujan yang cukup tinggi di wilayah tersebut.
Dukungan dari BMKG, katanya, selain data radar stationer dari Lombok dan Bali, juga dioperasikan 1 unit mobile radar yang ditempatkan di Posko Banyuwangi.
"BMKG juga akan mengerahkan sejumlah observer cuaca yang akan memantau dan melaporkan situasi cuaca di sekitar wilayah Nusa Dua dan GWK Cultural Park setiap jam ke Posko TMC selama periode pelaksanaan KTT G20," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel