Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korut Bantah Tuduhan AS Soal Pasok Rudal ke Rusia untuk Serang Ukraina

Rudal artileri dari Korea Utara ke Rusia datang di bawah perlindungan pengiriman Timur Tengah atau Afrika.
Beberapa kendaraan terbakar setelah Rusia meluncurkan rudal ke Ibu Kota Kyiv, Ukraina pada Senin (10/10/2022). Serangan ini meningkatkan esklasi perang Rusia vs Ukraina/The Moscow Times
Beberapa kendaraan terbakar setelah Rusia meluncurkan rudal ke Ibu Kota Kyiv, Ukraina pada Senin (10/10/2022). Serangan ini meningkatkan esklasi perang Rusia vs Ukraina/The Moscow Times

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Utara membantah tudingan Amerika Serikat (AS) soal pasokan amunisi rudal artileri ke Moskow Rusia untuk menginvasi Ukraina.

Klaim tersebut datang usai Korea Utara meluncurkan serentetan rudal selama sepekan yang mengenai laut Korea Selatan dan menembakkan rudal balistik antarbenua.

Adapun ketegangan kedua negara telah terjadi usai Korea Selatan melakukan sejumlah latihan uji coba militer udara terbesarnya bersama dengan AS.

AS dan Korea Selatan telah memperingatkan  bahwa peluncuran rudal Korea Utara yang berulang baru-baru ini mungkin akan berujung pada uji coba nuklir.

Meski begitu, Juru bicara (jubir) keamanan nasional Gedung Putih John Kirby, mengatakan bahwa rudal artileri dari Korea Utara ke Rusia datang di bawah perlindungan pengiriman Timur Tengah atau Afrika.

Wakil Direktur urusan luar negeri militer Kementerian Pertahanan Nasional Korea Utara mengatakan bahwa AS menyebarkan rumor perdagangan senjata yang tidak berdasar.

"Baru-baru ini, AS terus-menerus menyebarkan rumor perdagangan senjata yang tidak berdasar antara DPRK dan Rusia," katanya, seperti dilansir dari CNA pada Selasa (8/11/2022).

Adapun pihak Korea Utara melihat rumor itu sebagai bagian dari suatu usaha permusuhan AS di dunia internasional.

"Kami sekali lagi menjelaskan bahwa kami tidak pernah melakukan 'transaksi senjata' dengan Rusia dan kami tidak memiliki rencana untuk melakukannya di masa depan," kata pihak Korea Utara.

Kirby mengatakan para pejabat AS tidak tahu bahwa Rusia benar-benar menerima amunisi rudal tersebut atau tidak, tetapi berusaha memantau pengirimannya.

"Informasi AS menunjukkan bahwa Korea Utara secara diam-diam memasok perang Rusia di Ukraina dengan sejumlah besar peluru artileri, sementara mengaburkan tujuan sebenarnya dari pengiriman senjata dengan mencoba membuatnya tampak seolah-olah dikirim ke negara-negara di Timur Tengah atau Afrika Utara," kata Kirby, Rabu (2/11/2022).

Lebih lanjut, Kirby menegaskan bahwa AS percaya jumlah peluru yang dikirim cukup untuk membantu Rusia memperpanjang perang yang telah dimulai Februari 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper