Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Kamis (10/11/2022).
"Kamis akan bertemu Prabowo, jam 13.00," ungkap Budi kepada awak media di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (7/11/2022) malam.
Untuk tempat, pertemuan akan diadakan di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
Budi menjelaskan, maksud pertemuan tersebut untuk menyampaikan hasil musyawarah rakyat (musra) yang sudah diadakan pihaknya di beberapa daerah, salah satunya terkait calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) pilihan masyarakat.
"Bukan hanya soal capres dan cawapres, musra juga soal agenda kebangsaan, agenda kerakyatan, program prioritas harapan rakyat, sehingga kita perlu bersilaturahmi dgn parpol," ujar pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tersebut.
Budi menegaskan, musra bukan hanya soal popularitas figur capres-cawapres, namun juga siapa siapa yang dapat menetapkan kebijakan yang diinginkan rakyat. Apalagi, menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri sudah memerintahkan musra terus dilanjutkan.
Baca Juga
"Enggak berhenti soal figur saja, tapi juga soal apa sih isi programnya, proposalnya bagi kepimimpinan ke depan," jelasnya.
Sebelumnya, Projo sudah berkunjung ke Kantor DPP Partai Golkar pada Senin (7/11/2022) malam. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga menyambut kunjungan Budi cs tersebut.
Budi pun mengatakan, pihaknya tak akan berhenti untuk bertemu para pimpinan partai politik. Setelah Golkar dan Gerindra, Projo berencana mengunjungi sisa partai anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) lainnya.
"Yang pasti Golkar, Gerindra. Nanti juga partai-partai KIB, PAN dan PPP. Mungkin kalau ada kesempatan, juga kita ke partai-partai lainnya," ucapnya.
Dia menekankan, perlu bagi pihaknya berkomunikasi ke para pimpinan partai politik sebab, hanya mereka yang berhak mengusung capres dan cawapres.
"Kami komunikasi. Secara Undang-undang, yang berhak mencalonkan capres dan cawapres kan parpol dan gabungan parpol, sehingga kami bicara soal ada isunya, figurnya, hasil rekam kami. Musra ini kan merekam," jelas Budi.