Bisnis.com, JAKARTA - Ukraina telah meminta bantuan internasional untuk memantau dua fasilitas nuklir Rusia guna memastikan tidak ada upaya penggunaan bahan baku nuklir untuk membuat “bom kotor” atau dirty bomb.
Dilansir Bloomberg, permintaan tersebut menyusul pernyataan Rusia bahwa pemerintah Kyiv sedang membuat perangkat dirty bomb, yang berpotensi mencemari tanah dengan radiasi dan menyebabkan kepanikan massal.
Sementara itu, AS dan sekutunya di NATO menolak klaim Rusia tersebut.
Aljazeera melaporkan, meskipun tidak ada serangan bom kotor yang berhasil tercatat, dua untuk meledakkan perangkat tersebut dilaporkan terjadi di provinsi Chechnya, Rusia, lebih dari 20 tahun yang lalu.
Penyelidik juga menemukan bahan nuklir yang dapat digunakan dalam bom kotor di sebuah pabrik yang ditinggalkan di Chechnya.
Lantas, apa yang dimaksud dengan dirty bomb tersebut dan bagaimana penggunaannya? Simak penjelasan berikut:
Baca Juga
Apa itu bom kotor?
Bom kotor atau dirty bomb adalah nama lain perangkat penyebaran radioaktif. Bom kotor biasanya menggunakan beberapa jenis limbah radioaktif yang dipasangkan dengan bahan peledak biasa seperti dinamit, yang dapat menyebarkan kontaminasi saat meledak.
Bom kotor dipandang sebagai alat untuk teror dan digunakan untuk menabur kepanikan dan kerusakan ekonomi. Bom kotor tidak mengandung energi atau potensi kerusakan seperti senjata nuklir yang berbahan bakar uranium dan plutonium.
Dari mana bahan radioaktif berasal?
Isotop radioaktif seperti Cesium-137, yang biasa digunakan dalam peralatan medis dan industri, berada di luar perlindungan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Bahan ini dianggap sebagai salah satu agen paling berbahaya bahannya berbentuk bubuk halus yang dapat berhembus di udara dan larut dalam air.
Secara global, IAEA memperkirakan ada lebih dari 1 juta sumber hilang yang mengandung Cesium-137 atau isotop radioaktif lainnya seperti Cobalt-60 dan Iridium-192. AS telah menghabiskan miliaran dolar selama beberapa dekade mencoba untuk mengamankan bahan radioaktif tersebut di seluruh dunia untuk mengurangi kemungkinan disalahgunakan oleh teroris.
Sementara itu, beberapa sumber radioaktif telah digunakan untuk kegiatan kriminal, sebagian besar berakhir di tempat pembuangan sampah dengan keamanan rendah di mana mereka menjadi ancaman bagi pendaur ulang logam.
Bagaimana jika bom kotor diledakkan di Ukraina?
Tingkat kerusakan dan risiko terhadap orang akan tergantung pada bahan yang digunakan dan lokasi ledakan. Jika bom kotor yang diisi dengan Cesium-137 meledak di dekat perbatasan, akan ada risiko kontaminasi lintas batas.
Sejumlah pejabat di negara-negara NATO telah memperingatkan bahwa penggunaan bom kotor akan memicu komitmen pertahanan bersama jika ada anggota tunggal yang diserang.
Perdebatan serupa telah berkecamuk di sekitar pendudukan Rusia di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia Ukraina, di mana serangan artileri dan rudal telah mengancam akan menyebabkan kecelakaan nuklir.
Anggota Parlemen Inggris Tobias Ellwood mengatakan pada bulan Agustus bahwa penyebaran bahan radioaktif yang disengaja akan mendorong NATO untuk terlibat. Organisasi seperti Tim Dukungan Darurat Nuklir AS juga akan menanggapi dan menyelidiki setiap penggunaan perangkat dispersi bahan radioaktif.
Seberapa berbahayakah bom kotor?
Para ahli mengatakan efek utama dari bom kotor adalah psikologis, itulah sebabnya bom kotor sering disebut sebagai "senjata pengganggu massal" untuk melawan pemusnah massal.
Wakil presiden untuk program keamanan nuklir The Nuclear Threat Initiative Scott Roecker mengatakan bom kotor bukan untuk digunakan di medan perang, dan lebih dikerahkan di daerah perkotaan
“Bom kotor lebih merupakan senjata psikologis. Ketika Anda mencoba menakut-nakuti orang, mengintimidasi orang, Anda akan menggunakan senjata seperti ini,” katanya seperti dikutip Aljazeera.
Debu dan asap radioaktif dapat menyebar jauh dan berbahaya jika terhirup di dekat pusat ledakan.
Awan radioaktif kemungkinan akan menyebar ke beberapa blok. Tetapi ketika bahan radioaktif menyebar melalui atmosfer, tingkat konsentrasi menjadi berkurang sehingga level bahaya menurun.
Faktor kunci dalam paparan radiasi adalah jenis radiasinya, berapa lama seseorang terpapar, dan apakah radiasi itu diserap melalui kulit, dihirup, atau dikonsumsi secara oral.
Apa yang dilakukan untuk mencegah serangan bom kotor?
Meskipun IAEA telah mengirim peneliti ke dua lokasi di Ukraina, kecil kemungkinan bahan nuklir yang dilindungi akan digunakan dalam serangan. Bahan bakar uranium bekas dari reaktor sangat tidak cocok untuk bom kotor karena radioaktivitas bahan yang ekstrim akan menyulitkan pembuat bom untuk membuat alat peledak, sementara ledakan tidak akan menyebarkan kontaminan terlalu jauh.
Sebaliknya, sebagian besar upaya internasional berfokus pada pencegahan. AS mengadakan serangkaian KTT keamanan nuklir selama kepresidenan Obama, di mana para pemimpin dunia membentuk jaringan intelijen untuk berbagi informasi dan menilai risiko.
Peralatan pemantauan radiasi telah dipasang di perlintasan perbatasan di seluruh dunia dan diberikan kepada layanan keamanan. Pejabat tinggi dari AS, Inggris, dan Prancis mengeluarkan pernyataan bersama pada 23 Oktober yang memperingatkan Rusia terhadap eskalasi penggunaan bahan nuklir apa pun.