Bisnis.com, JAKARTA – Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiarti menilai Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY belum pasti akan jadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan.
Aisah mengatakan sejak AHY keluar dari militer pada 2016, putra Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang sudah disiapkan untuk jadi maju dalam ajang Pilpres.
“Pencalonan Anies oleh NasDem dan kedekatan NasDem dengan Partai Demokrat dan PKS menjadi peluang strategis bagi Demokrat dan AHY,” ujar Aisah kepada Bisnis, Rabu (26/10/2022).
Meski begitu, dia mencatat ada dua faktor yang akan mempengaruhi peluang AHY untuk maju sebagai cawapres pada 2024. Pertama, Aisah meyakini partai politik (parpol) di luar NasDem, Demokrat, dan PKS tak punya kecenderungan ingin mengusung Anies sebagai calon presiden (capres) mereka.
Selain itu, dia merasa NasDem tak akan memaksakan nama cawapres Anies. Artinya, kompetisi cawapres akan diperebutkan Demokrat yang mengusulkan AHY dan PKS yang mengajukan Ahmad Heryawan alias Aher.
Kedua, terkait modal sosial dan politik Demokrat dengan AHY dan PKS dengan Aher. Menurut Aisah, keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Baca Juga
“AHY punya keuntungan popularitas yang konsisten lebih tinggi dibanding Aher, bakal cawapres PKS, berbasis hasil beberapa survei. Namun, patut jadi catatan kalau PKS memiliki keunggulan karena pemilihnya berasal dari irisan yang berbeda dari pemilih NasDem sehingga bisa menjadi daya tawar bagi PKS,” jelasnya.
Berdasarkan dua faktor tersebut, Aisah menimbang peluang AHY menjadi cawapres Anies masing 50 banding 50. Kendati demikian, dia menekankan bahwa dinamika politik masih akan terus berjalan.
“Saya kira waktu menjelang pendaftaran calon masih panjang sehingga bisa jadi Nasdem dan Anies tidak akan gegabah untuk segera menentukan bakal cawapres. Saya duga, Anies dan Nasdem, serta PKS dan Demokrat akan melihat juga dinamika pencalonan pilpres yang dimainkan partai lain,” tutup Aisah.