Bisnis.com, JAKARTA – Korea Utara menembakkan ratusan peluru artileri di lepas pantai timur dan barat, sehari setelah Korea Selatan memulai latihan pertahanan tahunannya.
Dilansir dari AlJazeera pada Rabu (19/10/2022), Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan bahwa Korea Utara menembakkan sekitar 100 peluru di lepas pantai barat dan 150 peluru di lepas pantai timur pada Selasa malam.
Peluru-peluru tersebut tidak mendarat di perairan teritorial Korsel tetapi jatuh di dalam zona penyangga maritim yang didirikan kedua Korea berdasarkan perjanjian antar-Korea 2018 untuk mengurangi permusuhan di garis depan.
Insiden ini merupakan yang kedua kalinya Korut menembakkan peluru ke zona penyangga. Pada Jumat pekan lalu, Korut menembakkan ratusan peluru di wilayah yang sama.
"Kami sangat mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan tindakannya. Provokasi Korea Utara yang berkelanjutan adalah tindakan yang merusak perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea dan komunitas internasional," kata JCS dalam sebuah pernyataan.
Beberapa jam kemudian, juru bicara Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) mengatakan bahwa tembakan tersebut merupakan peringatan serius terhadap Korsel sebagai tanggapan atas pelatihan artileri yang berlangsung pada Selasa pagi di wilayah perbatasan timur.
Baca Juga
Korsel belum mengonfirmasi kebenaran latihan artileri tersebut.
Latihan Hoguk Korea Selatan, yang akan berakhir pada hari Sabtu, merupakan da serangkaian latihan militer terbaru dalam beberapa pekan terakhir. Latihan ini termasuk kegiatan bersama dengan AS dan Jepang.
Staf Umum KPA mengatakan latihan perang Korsel merupakan sikap panik dalam menghadapi Pyongyang.
“Untuk mengirim peringatan serius sekali lagi, kami memastikan bahwa unit KPA di front timur dan barat melakukan tembakan peringatan yang mengancam ke arah laut timur dan barat pada malam 18 Oktober, sebagai tindakan balasan militer,” ungkap juru bicara KPA.