Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan bahwa pemerintah akan melakukan rapat koordinasi lintas kementerian pada Senin (3/10/2022) pukul 09.00 WIB. Rapat ini akan membahas penanganan tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.
Mahfud menyampaikan bahwa rapat tersebut menjadi salah satu arahan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pemerintah dapat segera mungkin menggelar rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga.
Jokowi bahkan menyampaikan bahwa rapat tersebut harus dilakukan kurang dari 24 jam setelah instruksi tersebut diberikan.
“Pemerintah bersungguh-sungguh untuk menindaklanjuti, menyelesaikan masalah yang timbul akibat tragedi Kanjuruhan. Presiden langsung juga meminta saya segera secepatnya untuk mengadakan rakor lintas kementerian dan lembaga serta organisasi terkait,” terang Mahfud dikutip dari YouTube Kemenko Polhukam RI, Senin (3/10/2022).
Adapun, rapat lintas kementerian yang dilaksanakan di Kantor Kemenko Polhukam ini nantinya akan dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Sosial, Panglima TNI, Kapolri, KONI, dan PSSI.
Baca Juga
Menurut Mahfud, terdapat tiga hal utama yang akan menjadi pembahasan dalam rapat koordinasi lintas kementerian itu.
Pertama, sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh Jokowi, pemerintah diminta untuk dapat melakukan penelitian terhadap kemungkinan adanya tindak pidana atau pelanggaran hukum yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Kedua, Jokowi meminta pemerintah untuk membahas tentang keperluan rehabilitasi serta santunan yang akan disampaikan kepada korban dan keluarganya, baik yang tengah menjalani perawatan maupun meninggal dunia.
"Kemudian [ketiga], diminta untuk mengantisipasi pengelolaan dunia sepak bola, Liga Indonesia ke depan agar menjadi lebih tertib dan beradab, dan tidak memberi image jelek di dunia internasional,” kata Mahfud.
Adapun, kerusuhan tersebut berawal dari keputusan seorang suporter Arema FC yang turun ke lapangan setelah Arema mengalami kekalahan dalam pertandingan dengan Persebaya Surabaya. Suporter tersebut kemudian mendekati pemain yaitu Sergio Silva dan Adilson Maringa untuk meluapkan kekecewaannya.
Aksi nekat tersebut kemudian memicu ribuan suporter lain untuk ikut turun ke area lapangan dan turut menyampaikan rasa kekecawaan mereka.
Kerusuhan tersebut akhirnya diwarnai oleh aksi lempar melempar berbagai macam benda ke arah lapangan, termasuk flare. Hal ini lah yang pada akhirnya membuat aparat kepolisian untuk menembakan gas air mata di area lapangan dan tribun.
Akhirnya, ribuan penonton yang panik berdesakan keluar stadion sehingga jatuh korba jiwa akibat terinjak-injak hingga sesak nafas. Dilaporkan juga ada dua personel kepolisian yang gugur dalam peristiwa nahas ini.