Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demo BEM SI Hari Ini Diikuti 1.000 Massa

BEM SI pada hari ini diikuti sekitar 1.000 massa di Patung Kuda Arjuna Wiwaha. Mereka menolak kenaikan harga BBM.
Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus mulai berdatangan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2022). Mereka bergabung dalam BEM UI dan AMI menggelar demo di sekitar Istana Negara. JIBI/Bisnis-Pernita Hestin Untari
Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus mulai berdatangan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2022). Mereka bergabung dalam BEM UI dan AMI menggelar demo di sekitar Istana Negara. JIBI/Bisnis-Pernita Hestin Untari

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar demo kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Kamis (15/9/2022). Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal menerangkan, aksi kali ini akan diikuti oleh sekitar 1.000 massa.

Luthfi menjelaskan, sebelum melakukan longmarch ke arah kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, pihaknya terlebih dahulu berkumpul di depan Gedung Perpustakaan Nasional, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

“Sekitar 1.000 massa. Jam 11.00 WIB kita kumpul di Perpusnas,” terang Luthfi ketika dihubungi, Kamis (15/9/2022).

Adapun, seruan aksi massa jilid II ini kembali disampaikan oleh BEM SI setelah pemerintah belum memenuhi ultimatum dan tuntutan yang disampaikan oleh BEM SI pada aksi massa 8 September 2022.

“Dengan keadaan yang demikian, Aliansi BEM SI memberi ultimatum kepada Pemerintah selama 7x24 jam dimulai sejak tanggal 8 September 2022 untuk memenuhi tuntutan tersebut dan jika tidak dipenuhi, maka Aliansi BEM SI akan kembali turun aksi dengan massa yang lebih banyak lagi,” pungas Yura.

Pada aksi kali ini, BEM SI kembali menggaungkan 3 tuntutan terkait penolakan terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi. Ketiga tuntutan itu antara lain adalah:

1. Menuntut dan mendesak Pemerintah untuk mencabut keputusan terkait kenaikan harga BBM.

2. Menuntut dan mendesak pemerintah menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat dan mengalihkan anggaran ke subsidi BBM.

3. Menuntut dan mendesak pemerintah untuk menerapkan regulasi pemakaian BBM bersubsidi secara tegas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper