Bisnis.com, SOLO - Identitas hacker Bjorka sempat menjadi pertanyaan publik lantaran ada beberapa hal ganjal yang terlihat.
Hacker tersebut diduga berasal dari Indonesia karena gaya bahasa dan motif politiknya.
Setelah membeberkan beberapa data pemerintahan, akun Twitter Bjorka terkena suspend hingga tiga kali.
Di momen yang sama, akun Instagram @volt_anonym menuding seorang bocah asal Cirebon sebagai Bjorka.
Tudingan itu dilayangkannya setelah ia mendapat bocoran bahwa data yang disebarkan oleh Bjorka hanyalah salinan.
Melalui akun Instagramnya, @volt_anonym mengungkap Bjorka adalah seorang WNI bernama Muhammad Said Fikriansyah.
Baca Juga
"Data yang katanya 133M dari meretas Kominfo tidak lebih isinya cuma 200 data saja dan itu pun di copy sehingga banyak data yang sama seolah-olah data yang dia curi sebanyak 133M padahal cuma 200 an. Ini sama saja data dump (sampah) yang sudah banyak kadaluarsa. Ngaku gak lu!!! @muhammadsaidfikriansyah. Data lu sama data bjorka sama," tulis akun @volt_anonym pada Selasa (13/9/2022).
Lantas siapa Muhammad Said Fikriansyah?
Pria asal Cirebon tersebut merupakan seorang pelajar SMK yang sedang belajar sebagai seorang editor video.
Kepada wartawan ia mengaku tak mengerti mengenai IT dan bukanlah hacker seperti yang dituduhkan. Ia pun mengaku kini sedang mengejar paket C untuk belajar editing.
Merasa tudingan tersebut tak berdasar, Said pun datang ke Polres Cirebon untuk meminta pendampingan.
Dari informasi yang diterima Bisnis, Muhammad Said Fikriansyah merupakan warga asal Cirebon kelahiran 8 Maret 2005.
Dirinya berprofesi sebagai editor CGI Indoprid di Artlants, sekaligus menjadi produser musik.
Pemerintah kantongi identitas Bjorka
Sejalan dengan tudingan yang diterima Said, pemerintah Indonesia mengklaim telah menemukan identitas asli Bjorka.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyampaikan bahwa Satgas Perlindungan Data telah mengantongi identitas dan keberadaan hacker Bjorka.
"Sampai sekarang ini memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh tim dan Polri, tapi belum bisa diumumkan," ujar Mahfud dalam konferensi pers terkait Pembentukan Satgas Perlindungan Data yang disiarkan di kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Rabu (14/9/2022).
Dia mengklaim, Satgas sudah memiliki alat untuk melacak sosok dan keberadaan Bjorka. Oleh karenanya, Mahfud meminta masyarakat tetap tenang dalam menyikapi serangan siber Bjorka.