Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mendorong agar setiap negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dapat mewujudkan dunia kerja yang inklusif.
Penyebabnya, di tengah krisis ekonomi, pangan, dan perubahan iklim yang melanda dunia, isu ketenagakerjaan menjadi isu sentral. Bahkan, Organisasi Perburuhan Internasional memproyeksikan tingkat pengangguran global bisa mencapai 207 juta orang pada 2022 atau bertambah 21 juta dibandingkan 2019.
"Oleh karena itu, pada kesempatan yang berharga ini, saya ingin mendorong kerja sama kita semua untuk mewujudkan dunia kerja baru yang inklusif, berkelanjutan dan memiliki resiliensi, ujarnya saat membuka G20 Labour And Employment Ministers’ Meeting, secara virtual, Rabu (14/9/2022).
Lebih lanjut Wapres mengatakan, tujuan tersebut dapat tercapai bila pemulihan dunia kerja berorientasi pada manusia atau pekerja.
Selanjutnya, Ma'ruf mengimbau pemerintah negara-negara anggota G20 untuk melakukan beberapa hal. Pertama, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan aman bagi pekerja.
"Di Indonesia, kami terus mengupayakan pemenuhan hak-hak pekerja penyandang disabilitas, antara lain dengan menyediakan infrastruktur inklusif. Kami juga berusaha untuk terus meningkatkan akses pendidikan secara inklusif bagi pekerja," katanya.
Baca Juga
Kedua, negara diharapkan dapat memperkuat perlindungan sosial bagi pekerja yang terdampak pandemi dengan memastikan terpenuhinya hak-hak pekerja yang adaptif.
Di Indonesia, kata Wapres, hal ini menjadi bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional, berupa Program Bantuan Subsidi Upah, Program Kartu Prakerja, Program Bantuan Produktif Usaha Mikro, dan Program Padat Karya.
Ketiga, negara diimbau memperkuat kemampuan inovasi dan literasi pekerja, khususnya di bidang-bidang yang akan menciptakan lapangan kerja baru di masa depan, seperti teknologi digital dan ekonomi hijau.
Terakhir, Wapres turut mendorong pemerintah agar meningkatkan daya saing pekerja dalam menghadapi tantangan global melalui skilling, reskilling dan upskilling yang dilakukan secara terus menerus.
Senada, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ida Fauziah menyampaikan bahwa dalam rangkaian pertemuan dan grup kerja (working group) bidang ketenagakerjaan dan perburuhan G20 telah disepakati bahwa akselerasi prinsip G20 inklusivitas bagi penyandang disabilitas menjadi prioritas bersama.
"Pada isu inclusive labour market dan affirmative decent job for person with dissability, kita sepakat bahwa pentingnya mengakselerasi prinsip-prinsip G20 terkait integrasi dan inklusivitas pasar kerja bagi penyandang disabilitas. Oleh sebab itu, diperlukan komitmen monitoring terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut," ujar Ida.