Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahfud MD: Belum Ada Rahasia Negara yang Dibobol Bjorka

Mahfud MD meminta masyarakat tetap tenang menyikapi serangan siber hacker Bjorka karena belum ada rahasia negara yang bocor.
Petugas berjaga di depan gedung Kantor Badan Siber dan Sandi Negara, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/9/2022). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Petugas berjaga di depan gedung Kantor Badan Siber dan Sandi Negara, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/9/2022). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan sampai saat ini belum ada satupun dokumen negara yang dibocorkan oleh hacker Bjorka.

Mahfud meminta masyarakat tetap tenang dan menjamin bahwa stabilitas nasional tetap terjaga meski ada rentetan serangan dari hacker tersebut.

"Publik atau masyarakat harus tenang, karena sampai detik itu belum ada rahasia negara yang bocor," ungkap Mahfud dalam konferensi pers terkait Pembentukan Satgas Perlindungan Data yang disiarkan di kanal YouTube Kemonko Polhukam RI, Rabu (14/9/2022).

Dia mengatakan data yang dibocorkan Bjorka hanya berupa data dan surat-surat yang bersifat umum, bukan rahasia negara yang dapat membahayakan stabilitas politik.

Mahfud membandingkan, serangan Bjorka masih jauh lebih aman daripada serangan siber pada masa peemrintahan Presiden Susilo bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu, lanjutnya, banyak data sensitif yang bocor di situs WikiLeaks.

"Kalau dulu zaman Pak SBY itu ada WikiLeaks gitu ya, itu pembicaraan telepon presiden aja bisa, dengan perdana menteri Australia, tersebar," ujarnya.

Meski begitu, Mahfud menegaskan bahwa pemerintah telah membentuk Satgas Perlindungan Data untuk memastikan serangan siber seperti yang dilakukan Bjorka tak terulang lagi.

Satgas tersebut terdiri dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan Polri.

"Kita sudah punya satgas untuk lebih berhati-hati. peristiwa ini mengingatkan kita untuk membangun sistem yang lebih canggih," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper