Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga BBM Naik, Fraksi PKB Menyindir: Proyek IKN dan Kereta Cepat Jalan Terus

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim menyindir pemerintah dengan menyebut megaproyek IKN dan Kereta Cepat tetap berjalan.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyindir pemerintah dengan menyebut megaproyek IKN dan Kereta Cepat tetap berjalan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyindir pemerintah dengan menyebut megaproyek IKN dan Kereta Cepat tetap berjalan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah resmi menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada hari ini, Sabtu (3/9/2022). Keputusan ini pun memicu pro dan kontra sejumlah kalangan, termasuk anggota DPR RI.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim menyindir pemerintah karena dinilai tidak berpihak kepada rakyat di tengah perekonomian yang sulit.

"Ekonomi sedang sulit, Pemerintah terpaksa naikkan harga solar & pertalite. Tapi bangun IKN dan kereta cepat. Tapi bangan jalan raya di tengah hutan. Tapi bangun bandara yg tdk berguna. Tapi beri suntikan modal ratusan trilyun ke BUMM2. Oh ternyata, hanya rakyat yg boleh sulit!" cuitnya melalui akun Twitter @LuqmanBeeNKRI, Sabtu (3/9/2022).

Tak hanya Fraksi PKB, anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Demokrat Sartono Hutomo menyampaikan bahwa kenaikan harga bukanlah satu solusi dari penyelesaian melonjaknya nilai subsidi sepanjang 2022.

"Pemerintah tetap harus melakukan pekerjaan rumah yaitu dengan mengendalikan penyaluran bbm bersubsidi kepada yang pihak yang berhak. Kenaikan bukanlah solusi yang dikehendaki rakyat," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/9/2022).

Pasalnya, pengumuman kenaikan harga dilakukan pada siang hari akhir pekan di tengah kegiatan ekonomi berlangsung. Selain itu, pemerintah juga baru saja menurunkan harga beberapa jenis BBM pada 1 September mengingat saat ini harga minyak dunia telah turun ke bawah US$100 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper