Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) harusnya jadi opsi terakhir pemerintah dalam mengatasi masalah bangsa.
Menurut Hasto, PDIP ingin agar pemerintah mengkaji lebih dalam soal dampak wacana kenaikan BBM. Dengan begitu, diharapkan pemerintah dapat mencari langkah terobosan lain sebelum menerapkan harga kenaikan BBM.
“Itu [kenaikan harga BBM] adalah opsi paling terakhir jika tidak ada jalan lagi,” ungkapnya saat kepada awak media di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Jumat (2/9/2022).
Dia menegaskan, PDIP merupakan partai yang berlandaskan rakyat kecil. Oleh karena itu, PDIP mendorong pemerintah mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat kecil di tengah kabar kenaikan harga BBM.
Hasto mencontohkan, banyak rakyat kecil yang masih terdampak pandemi Covid-19. Maka, pemerintah akan diharapkan megeluarkan kebijakan yang memberdayakan rakyat miskin agar segera dapat pulih dari pandemi Covid-19.
“Berikan empowering kepada mereka, memberikan bantalan-bantalan sosial yang membuat mereka bisa melakukan recovering kepada persoalan yang selama dua tahun lebih yang memberatkan rakyat kecil akibat pandemi Covid-19," jelasnya.
Baca Juga
Hasto menambahkan, persoalan kenaikan harga BBM bukan soal pro atau kontra, tapi yang lebih penting adalah keberpihakan. PDIP, klaimnya, akan selalu berpihak kepada rakyat kecil meski juga akan memperhatikan kesulitan pemerintah.
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan hasil kajian terkait rencana penaikan harga BBM akan diterimanya pada hari ini, Jumat (2/9/2022). Sebelumnya, Jokowi juga menyatakan pemerintah juga menyiapkan bansos senilai Rp24,17 triliun sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM. Upaya itu dinilai dapat menjaga kondisi ekonomi masyarakat, terutama yang miskin dan rentan.