Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengatakan bahwa setiap pihak membutuhkan dukungan dari partai politik apabila ingin mengajukan diri menjadi calon presiden (capres) di pemilihan umum (pemilu) 2024
“Konstitusi kita, undang-undang kita itu memang harus diusung oleh partai [politik] atau gabungan partai. Artinya apa, Bapak Ibu jangan mendukung kandidat itu sekarang, misalnya kita dukung pak Fakhrul Razi, misalnya. Pertanyaan saya yang mengajukan partai apa,” katanya dalam acara Rapat Pimpinan Nasional atau Rapimnas Bravo 5 di Hotel Discovery, Ancol, Jumat (26/8/2022).
Dia pun melanjutkan bahwa seseorang yang memiliki tingkat elektabilitas tinggi juga belum menjamin akan didukung oleh parpol untuk maju sebagai kandidat capres pada 2024.
“Misalnya, mengajukan Pak Luhut, pertanyaan saya partainya siapa yang mengajukan. Belum tentu yang elektabilitasnya tinggi diajukan oleh Partai atau gabungan partai. Kalau mereka tidak mau bagaimana? Oleh sebab itu, sekali lagi ojo kesusu tidak usah tergesa-gesa,” tuturnya.
Untuk diketahui, Tim Bravo 5 merupakan tim relawan Jokowi sejak pilpres 2014.
Sementara itu, Jokowi pun turut mencuitkan pesan melalui akun Twitter pribadinya @jokowi mengenai tantangan global yang makin berat sehingga dirinya mengajukan pertanyaan pemimpin apa yang dibutuhkan Indonesia?
"Di tengah situasi itu, pemimpin seperti apa yang kelak dibutuhkan Indonesia?," cuit Jokowi, dikutip dari Twitter pribadinya, @jokowi, Jumat (26/8/2022).
Jokowi menambahkan, figur ke depan haruslah figur yang mau bekerja keras, memiliki leadership kuat dan selalu berpihak pada kepentingan rakyat.
Dia pun menjelaskan rakyat yang dimaksud adalah rakyat yang ada di seluruh wilayah Indonesia dan bukan hanya di wilayah tertentu.
"Rakyat itu bukan hanya rakyat yang ada di Jakarta atau Jawa, tetapi ada di lebih 17.000 pulau yang kita miliki," kata Jokowi.