Bisnis.com, JAKARTA - Korea Utara (Korut) kembali menemukan 4 kasus suspek Covid-19, dua minggu setelah Kim Jong-un mendeklarasikan kemenangan atas Covid-19.
Mengutip dari Channel News Asia, Kamis (25/8/2022), petugas kesehatan Korea Utara tengah menjalani tes genetik terhadap sampel yang diperoleh dari 4 pasien suspek di Provinsi Ryanggang, Korea Utara.
Untuk saat ini, Korea Utara telah menerapkan pembatasan ketat di wilayah Provinsi Ryanggang yang menjadi lokasi kasus suspek Covid-19 ditemukan. Kebijakan ini akan diberlakukan hingga petugas kesehatan setempat menemukan penyebab asli dari penyakit tersebut.
Di sisi lain, Kim Jong-un telah mengakui keberhasilan Korea Utara untuk melawan Covid-19. Kim Jong-un bahkan mengklaim bahwa hal tersebut dapat dijadikan sebagai keajaiban kesehatan global yang diraih oleh Korea Utara.
Kendati demikian, para ahli menilai, hal ini menandakan bahwa tujuan Kim Jong-un telah beralih ke prioritas lainnya, termasuk kemungkinan uji coba nuklir yang akan dijalankan oleh Korea Utara.
Untuk diketahui, Korea Utara pertama kali mengonfirmasi kasus Covid-19 varian Omicron pada Mei 2022. Dari total populasi sebanyak 26 juta penduduk, Korea Utara telah melaporkan sekitar 4,8 juta 'kasus demam' yang mayoritas ditemukan pada penduduk yang tidak menjalani vaksinasi Covid-19.
Baca Juga
Deklarasi kemenangan Korea Utara atas Covid-19 di Pyongyang kemudian diikuti pidato dari saudara perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong yang menekankan bahwa Korea Utara akan melakukan pembalasan terhadap Korea Selatan yang disebut sebagai penyebab dari ditemukannya penyebaran Covid-19 di Korea Utara.
Korea Utara mengklaim bahwa infeksi tersebut pertama kali dipicu oleh selebaran propaganda anti-Pyongyang dan barang-barang lainnya yang dibawa melintasi perbatasan dengan balon yang diluncurkan oleh aktivis Korea Selatan.
Hal ini menimbulkan adanya kekhawatiran bahwa komentas tersebut dapat menimbulkan provokasi yang mungkin berakhir pada uji coba nuklir atau rudal atau bahkan pertempuran perbatasan.
Selain itu, hal ini juga disinyalir menjadi suatu upaya Korea Utara yang ingin menimbulkan ketegangan karena Korea Selatan dan Amerika Serikat tengah mengadakan pelatihan militer gabungan terbesar dalam beberapa tahun terakhir yang dimaksudkan untuk melawan ancaman nuklir yang tengah dikembangkan oleh Korea Utara.
Adapun latihan Ulchi Freedom Shield, yang melibatkan pesawat, tank, dan kapal perang, masih dijalankan oleh Korea Selatan hingga 1 September.