Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Ancaman China, Taiwan Kerek Alokasi Anggaran Militer

Peningkatan pengeluaran pertahanan sebesar 13,9 persen akan membuat total anggaran pertahanan US$19,41 miliar .
Ilustrasi bendera China dan Taiwan./Antara
Ilustrasi bendera China dan Taiwan./Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Taiwan mengumumkan anggaran pertahanan dalam jumlah fantastis beberapa minggu setelah China menggelar latihan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar pulau yang diperintah secara demokratis itu.

Peningkatan pengeluaran pertahanan sebesar 13,9 persen, yang mencakup pendanaan untuk jet tempur baru dan peralatan lainnya, akan membuat total anggaran pertahanan mencapai rekor US$19,41 miliar atau sekitar 15 persen dari total pengeluaran pemerintah.

Anggaran, yang diumumkan oleh pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen pada hari ini menandai kenaikan tajam dalam pengeluaran dibandingkan dengan kenaikan sekitar 4-5 persen dalam beberapa tahun terakhir.

Tsai mengatakan tekad pulau yang memiliki pemerintahan sendiri untuk mempertahankan kedaulatannya tidak akan berubah karena “tekanan atau ancaman”.

“Pada saat yang sama, sebagai anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab, Taiwan tidak akan memprovokasi insiden atau meningkatkan konflik,” kata Tsai seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (25/8/2022).

Taiwan tahun lalu mengumumkan rencana untuk mengeluarkan tambahan dan US$8,69 miliar pada tahun 2026 di atas anggaran pertahanan tahunannya untuk meningkatkan kemampuan angkatan laut pulau itu.

Tsai, pemimpin Partai Progresif Demokratik, telah berjanji untuk memodernisasi angkatan bersenjata pulau itu. Selama ini anggaran itu dipandang sebelah mata oleh militer China yang berkembang pesat.

Beijing pada bulan Maret mengumumkan rencana untuk membelanjakan rekor 1,45 triliun yuan (US$211,62 miliar) untuk pertahanan. 

China mengadakan latihan perang yang belum pernah terjadi sebelumnya di dekat pulau itu pada Agustus menyusul serangkaian kunjungan politisi Amerika Serikat ke Tiawan termasuk Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS, Nancy Pelosi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper