Bisnis.com, JAKARTA-- Rusia mengancam akan memutus hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat (AS) jika Senat AS mengesahkan undang-undang yang menyebut Rusia sebagai "negara sponsor terorisme".
Kepala Departemen urusan Amerika Utara Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexander Darchiev mengatakan bahwa pengaruh AS di Ukraina telah meningkat ke tingkat yang membahayakan.
Menurutnya, "negara itu semakin menjadi pihak yang terlibat langsung dalam konflik" seperti dikutip Aljazeera.com, Minggu (14/8/2022).
Amerika Serikat dan Eropa, yang dikhawatirkan terseret langsung ke dalam perang, telah menolak permintaan Ukraina untuk membentuk zona larangan terbang.
Tujuan pembentukan zona larangan terbang adalah untuk membantu melindungi langitnya dari rudal dan pesawat tempur Rusia.
Pada 3 Agustus lalu, Rusia menuduh Amerika Serikat terlibat langsung dalam perang Ukraina setelah negeri Paman Sam itu mengirim sejumlah persenjataan berat seperti sistem HIMARS untuk pihak Kyiv.
Baca Juga
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan komentar yang dibuat oleh Vadym Skibitsky, Wakil Kepala Intelijen Militer Ukraina, kepada surat kabar Inggris Telegraph menunjukkan bahwa Washington terlibat dalam konflik meskipun ada pernyataan bahwa pihaknya membatasi perannya pada pasokan senjata.
Skibitsky mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa ada konsultasi antara pejabat intelijen AS dan Ukraina sebelum serangan dan Washington memiliki hak veto yang efektif pada target yang dimaksudkan.
Namun, dalam laporan tersebut, pejabat AS tidak memberikan informasi terkait penargetan langsung.
Hubungan AS-Rusia selama ini mengalami pasang surut dan memburuk sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februri lalu.
Pertemuan pada 16 Juni 2021 di Jenewa antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan dorongan positif bagi hubungan bilateral AS-Rusia yang semakin dalam pasca-Perang Dingin.
Kedua belah pihak membuat kemajuan sederhana di bulan-bulan berikutnya, namun tergelincir oleh perang pilihan Putin melawan Ukraina.
Perang Rusia-Ukraina akan membuat waktu yang lama untuk pemulihan hubungannya dengan Rusia karena keberpihakan AS pada Ukraina meski sebelumnya hubungan AS-Rusia dapat mendekati "normal."
Putin tidak suka ketika Biden menyebutnya sebagai pembunuh pada Maret 2021, tetapi hal itu tidak menghalangi presiden Rusia untuk menerima undangan Biden untuk bertemu di Jenewa.