Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari mengaku semangat para penyelenggara Pemilu akan berkurang karena anggaran yang tak optimal.
Untuk diketahui, KPU mengajukan kekurangan anggaran sebesar Rp5,6 triliun untuk tahun 2022.
Jumlah tersebut sudah disetujui oleh Badan Anggaran DPR. Namun, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hanya menyetujui anggaran Rp1,24 triliun.
“Yang jelas akan berpengaruh terhadap semangat, terhadap dorongan orang untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggara Pemilu,” ujar Hasyim saat ditemui awak media di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Meski begitu, dia mengatakan KPU akan tetap coba mengoptimalkan anggaran yang ada. Hasyim mengaku KPU sedang menghitung ulang alokasi dana yang akan digunakan.
Terutama, lanjut Hasyim, pada tahun ini banyak kegiatan besar yang akan diselenggarakan KPU, seperti pendaftaran dan verifikasi partai politik. Selain itu, ada pembentukan badan ad hoc yang memerlukan dana besar.
Baca Juga
“Itu [pembentukan badan ad hoc] juga kita usulkan anggarannya itu tiga kali lipat dari 2019. Itu kan nanti harus kita hitung ulang,” jelas Hasyim.
Dia menegaskan penyelenggaraan Pemilu 2024 akan tetap berjalan meski anggaran KPU tak sesuai harapan.
“Ya paling enggak kalau masih bisa untuk berkantor, listrik masih ada, masih bisa bayar internet ya masih bisa jalan. Tapi sedang di hitung ulang ini,” ungkapnya.