Bisnis.com, SOLO - Umat Islam akan meninggalkan bulan Dzulhijjah dan memasuki bulan Muharram 1444 H. Sejumlah peristiwa dan amalan disarankan di pergantian tahun tersebut.
Muharram adalah salah satu dari 4 bulan yang dimuliakan (al-Asyhur al-Hurum). Bulan yang lain yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab.
Beberapa amalan yang disarankan dilakukan di bulan Muharram salah satunya yakni memperbanyak puasa. Hal ini sebagaimana disabdakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
Artinya: Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam. (HR Muslim)
Hadits di atas secara jelas menyatakan bahwa kita disunahkan berpuasa di bulan Muharram, terutama pada hari kesepuluh Muharram yang disebut dengan puasa Asyura.
Baca Juga
Begitu juga hari kesembilan yang disebut puasa Tasu’a. Imam Syafii menyatakan dalam kitab Al-Umm bahwa disunahkan puasa tiga hari sekaligus, yaitu 9, 10 dan 11 Muharram.
Rasulullah pun mengatakan puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang telah lalu. Kemudian sebagian ulama dalam kitab Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur menuliskan adanya sepuluh amalan yang bisa dilakukan di bulan Asyura.
“Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘Asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shalatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Kemudian usaplah kepala anak yatim, bersedekah, mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali,”