Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Naik, BOR Wisma Atlet Kemayoran 4,66 Persen

Bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran mulai meningkat.
Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran mulai meningkat.

Wiku menjabarkan dalam satu bulan terakhir, terjadi kenaikan jumlah pasien RSDC Wisma Atlet hingga mencapai 4,66 persen.

“Jika melihat keterisian BOR Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran dalam 1 bulan terakhir terjadi kenaikan jumlah pasien di RSDC hingga mencapai 1,09 persen dari 2,76 persen menjadi 4,66 persen,” katanya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (28/7/2022).

Kendati demikian, Wiku mengatakan apabila dilihat secara nasional angka BOR masih cenderung stabil, sebab angka BOR yakni di bawah 15 persen meskipun angka ini meningkat dibandingkan dengan awal Juli yang masih sebesar 8 persen.

Wiku melanjutkan, saat ini Bali menjadi provinsi dengan BOR tertinggi yaitu 14,76 persen, disusul DKI Jakarta 12,53 persen, kemudian Kalimantan Selatan sebesar 11,23 persen.

Sementara itu, di Banten mencatat angka 9,82 persen, Jawa Barat 6,15 persen, dan Daerah Istimewa Yogyakarta 5,93 persen.

“Persentase BOR yang lebih tinggi dibanding provinsi lainnya ini dapat disebabkan karena terjadinya kenaikan kasus positif,” katanya.

Peningkatan BOR ini seiring dengan adanya kenaikan kasus Covid-19.

“Nyatanya 4 dari 5 provinsi ini menyumbangkan kenaikan kasus tertinggi pada minggu terakhir yaitu DKI Jakarta 17.000 kasus, Jawa Barat 5000 kasus, Banten 4000 kasus, dan Bali 1000 kasus," tuturnya.

Wiku mengatakan masyarakat memerlukan perlindungan ekstra di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia dalam dua bulan terakhir. Hal ini dikarenakan, bukan tidak mungkin akan kembali terjadi lonjakan kasus positif. 

"Dengan belajar dari pengalaman di lonjakan sebelumnya, memakai masker dengan benar di setiap kegiatan masyarakat serta melakukan vaksinasi booster dapat membantu menekan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus ke depannya," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper