Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Departemen Politik & Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes menilai PDI Perjuangan (PDIP) tak akan mengumumkan calon presiden (capres) usungannya di Pemilu 2024 dalam waktu dekat.
Menurut Arya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR Puan Maharani masih bersaing secara ketat untuk mengisi satu kursi capres usungan PDIP di Pemilu 2024. Akibatnya, PDIP tak akan terburu-buru mengumumkan nama capresnya.
“Saya kira PDIP [akan mengumumkan] kandidat capresnya sampai tahun depan [2023],” ungkap Arya dalam diskusi Memaknai Mandat Politik untuk Puan Maharani, Rabu (27/7/2022).
PDIP, ujar Arya, akan berbeda dengan parpol lain. Sebab, dia memprediksi banyak parpol yang akan membentuk koalisi dan mengumumkan nama capres usungannya pada akhir tahun ini.
Arya mengatakan capres yang diusung koalisi parpol lain akan mempengaruhi kandidat capres pilihan PDIP. Misalnya, apakah capres yang diusung koalisi lain merupakan ketua umum suatu parpol atau tokoh politik populer.
Meski begitu, Arya menilai masing-masing Ganjar dan Puan punya peluang 50 persen untuk jadi capres usungan PDIP. Di satu sisi, popularitas Ganjar melebihi Puan, namun di sisi lain Puan punya kedekatan khusus dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga
“Kalo sekarang sih saya lihat peluangnya masih 50-50 ya. Mbak Puan dan Pak Ganjar, ini situasi masih 50-50. Kita belum bisa menduga arahnya akan ke mana,” jelas Arya.
Selain itu, Arya mengatakan faktor ideologi akan jadi pengaruh besar. Dia mengira PDIP akan lebih mengusung capres yang nasionalis dan berideologi partai.