Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wali Kota Lamitan, Rosita “Rose” Furigay termasuk di antara setidaknya tiga orang yang tewas dalam insiden penembakan di kampus Universitas Ateneo de Manila di Kota Quezon Filipina kemarin.
Furigay seharusnya menghadiri upacara wisuda putrinya di Fakultas Hukum Ateneo bernama Hannah Furigay. Dia tewas bersama pengawalnya, Victor George Capistrano dan penjaga keamanan kampus Ateneo, Jeneven Bandiala dalam insiden penembakan itu.
Sedangkan, Hannah terluka dan dilarikan ke Pusat Medis Memorial Quirino di Kota Quezon seperti dikutip situs lokal Rappler.com, Senin (25/7/2022).
Departemen Kepolisian Kota Quezon kemudian mengonfirmasi bahwa polisi menangkap tersangka pelaku penembakan brutal itu, Chao Tiao Yumol, di kawasan Aurora Boulevard.
Pada tahun 2007, mantan anggota DPR asal Basilan, Wahab Akbar tewas dalam insiden pengeboman saat dia berjalan keluar dari lobi di gedung parlemen. Furigay adalah pemimpin Basilan kedua yang terbunuh di Kota Quezon.
Siapa Rosita Furigay?
Baca Juga
Furigay berasal dari klan politik di Lamitan, Basilan. Rosita atau Rose, memenangkan masa jabatan ketiganya sebagai walikota Lamitan pada 2019, sementara suaminya Roderick menjabat sebagai wakil wali kota. Pasangan itu menang tanpa lawan.
Keluarga Furigay telah mengakar secara politik di Lamitan bahkan sebelum dikategorikan sebagai kota pada 18 Juni 2007. Sebagai sebuah kota, masyarakat di sana tidak pernah mengenal wali kota selain Furigay selama hampir dua dekade.
Roderick adalah wali kota pertama di kota itu. Dia menjabat tiga periode penuh berturut-turut dari 2004 hingga 2013 dan digantikan oleh Rosita, yang menjabat hingga 2022. Roderick kembali menduduki posisi itu dalam pemilihan Mei 2022 lalu.
Keponakan mereka, Hegem Furigay, kemudian menggantikan Roderick sebagai wakil wali kota.
Sebelum terjun ke dunia politik, dia mengelola bisnisnya sendiri dan lulus dengan predikat cum laude di bidang farmasi dari Universitas San Carlos di Kota Cebu.
Selama sembilan tahun sebagai wali kota, Lamitan secara konsisten menerima penghargaan Predikat Pemerintah Daerah yang Baik dari Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah selama empat tahun berturut-turut.
Di bawah pemerintahannya, Lamitan mengantongi beberapa penghargaan lainnya, lokal dan nasional, setelah mengimplementasikan proyek infrastruktur yang belum pernah terjadi sebelumnya dan telah memperjuangkan pemberian layanan sosial dan kesehatan dasar kepada warga kota itu.