Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Inggris (MI6) Richard Moore mengatakan, bahwa Rusia kehilangan tenaga dalam invasinya ke Ukraina selain kehilangan kemampuannya untuk memata-matai Eropa hingga "setengahnya".
Richard mengatakan pelemahan kekuatan Rusia itu menyusul pengusiran lebih dari 400 perwira intelijen Rusia dari kota-kota di seluruh Eropa dan penangkapan beberapa mata-mata yang menyamar sebagai warga sipil.
Dalam acara Forum Keamanan Aspen, dia mengatakan bahwa sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari, negara-negara Eropa telah mengusir 400 perwira intelijen Rusia yang beroperasi di bawah perlindungan diplomatik di seluruh blok Eropa.
"Dan kami rasa, di Inggris kemampuan mereka untuk melakukan kegiatan untuk memata-matai Eropa tinggal setengahnya," kata Moore.
Dia menambahkan, bahwa sejumlah mata-mata Rusia yang beroperasi dengan menyamar sebagai warga sipil biasa juga telah terungkap dan ditangkap dalam beberapa bulan terakhir.
Moore juga yakin Rusia bisa kehabisan tenaga di Ukraina.
"Saya pikir penilaian kami adalah bahwa Rusia akan semakin sulit untuk menambaah kekuatan selama beberapa minggu ke depan. Mereka harus berhenti sejenak dan itu akan memberi peluang Ukraina untuk menyerang balik, katanya seperti dikutip CNN.com, Jumat (22/7/2022).
"Semangat mereka masih tinggi," kata Moore mengacu pada Ukraina.
Menurutnya, Ukraina mulai menerima peningkatan jumlah persenjataan yang bagus. Sedangkan Rusia, sebaliknya, gagal secara signifikan dalam tujuan awalnya untuk merebut Kyiv dan menggulingkan pemerintah di sana dan sebagian besar hanya menggunakan "senjata meriam" untuk serangannya di Ukraina timur, katanya.