Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satgas Sebut Seluruh Wilayah di Pulau Jawa Masuk Zona Merah Penyebaran PMK

Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan PMK Wiku Adisasmito menyampaikan terdapat 22 provinsi dan ratusan kabupaten tertular penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Indonesia.
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memasangkan eartag atau tanda pengenal pada telinga hewan ternak sapi yang telah disuntik vaksin untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) di kandang peternakan sapi di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/6/2022). Bisnis/Rachman
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memasangkan eartag atau tanda pengenal pada telinga hewan ternak sapi yang telah disuntik vaksin untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) di kandang peternakan sapi di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/6/2022). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan PMK Wiku Adisasmito menyampaikan terdapat 22 provinsi dan ratusan kabupaten tertular penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Indonesia.

"Terdapat 22 provinsi dan 263 kabupaten/kota yang tertular," katanya, dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (19/7/2022).

Wiku menyebut seluruh provinsi di pulau Jawa masuk ke dalam zona merah. Bahkan, sebagian provinsi di pulau Sumatra juga dikategorikan ke dalam zona merah. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan data kasus yang sudah tercatat maupun yang baru ditemukan di kabupaten/kota.

Sementara itu, yang masuk ke dalam zona kuning seperti beberapa kabupaten/kota di Provinsi Lampung, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan.

"Kami mengindikasikan terdapat kurang dari 50 persen kab/kota di suatu provinsi yang tertular PMK," ujarnya.

Sementara itu terdapat tiga provinsi yakni Papua, Nusa Tenggara Tengah (NTT) dan Maluku yang masuk ke dalam zona hijau. Menurutnya, belum ada laporan adanya kasus PMK di tiga provinsi tersebut.

Sebagai informasi, penentuan zonasi tersebut merupakan hasil olah data pencatatan insentif kasus yang dilaporkan pemerintah daerah setempat.

"Yang didapatkan dari gabungan pemeriksaan uji lab dan pemeriksaaan uji fisik yang menunjukan gejala klinis PMK."

Berdasarkan data Satgas per 18 Juli 2022 mencatatkan bahwa perkembangan kasus PMK pada ternak di ternak di PMK mencatatkan 399.730 hewan yang sakit, 163.863 yang dinyatakan sembuh, 2.715 hewan mati, dan 235.867 hewan masih belum sembuh.

“Penambahan kasus sakit masih terus terjadi, salah satunya di Jawa Timur dengan kenaikan 3.862 kasus dan Jawa Barat (2.358 kasus). Namun, di Nusa Tenggara Barat ada penurunan kasus sakit hingga 9.130 kasus yang menunjukkan NTB berusaha keras menekan kenaikkan kasus,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper