Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah China dan Korea Selatan (Korsel) tengah cemas akibat lonjakan kasus positif Covid-19 yang tinggi setelah beberapa bulan sebelumnya mereda. Bahkan, kali ini diprediksi berpotensi lebih tinggi.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) hari ini, Rabu (13/7/2022) mencatat 40.266 kasus positif Covid-19. Angka ini melonjak hingga 8 persen dari hari sebelumnya. Terlebih, ini merupakan lonjakan kasus harian Covid-19 yang signifikan sejak level tertinggi pada 11 Mei mencapai 43.908 kasus.
Kondisi ini membuat Pemerintah Korea Selatan memperingatkan potensi lonjakan lima kali lipat pada beberapa bulan mendatang.
"Infeksi harian dapat melonjak hingga 200.000 antara pertengahan Agustus dan akhir September," kata Perdana Menteri Han Duck-soo, dikutip dari Channel News Asia.
Meski begitu, saat ini Pemerintah Korsel belum ada rencana memberlakukan pembatasan. Namun, tidak mengenyampingkan jika terjadi perubahan krisis yang mendesak.
Di sisi lain, China juga kini tengah diterjang kekhawatiran muncul subvarian Omicron BA.5.2.1 yang mudah menular.
Baca Juga
China melaporkan 261 kasus positif harian pada Selasa (12/7/2022). Meski masih rendah, namun angka tersebut terbilang naik dari beberapa hari sebelumnya.
Senada dengan Korea Selatan, Pemerintah China belum membicarakan pembatasan yang luas untuk menekan risiko penyebaran. Wwal tahun ini Shanghai telah melakukan lockdown yang membuat ekonomi terpukul.