Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wabah Omicron BA4 dan BA5 di Singapura, Presiden Halimah Yacob Positif

Presiden Singapura Halimah Yacob dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala flu ringan di tengah gelombang wabah Omicron BA4 dan BA5.
Halimah Yacob (kanan) dan suaminya, Mohammed Abdullah Alhabshee./REUTERS-Edgar Su
Halimah Yacob (kanan) dan suaminya, Mohammed Abdullah Alhabshee./REUTERS-Edgar Su

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Singapura Halimah Yacob dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala flu ringan di tengah gelombang wabah Omicron BA4 dan BA5. Kabar tersebut dikonfirmasi langsung olehnya pada Senin (4/7/2022).

"Syukurlah, saya telah divaksinasi dan dikuatkan. Saya berharap segera pulih dan saya menyesal harus melewatkan acara minggu ini," katanya lewat postingan di Facebook, dikutip dari channelnewsasia, Selasa (5/7/2022).

Sebelumnya, Presiden Halimah sempat menghadiri acara di Bukti Timeah pada Sabtu (2/7/2022). Acara tersebut dalam rangka Dies Natalis ke-65 Fakultas Hukum.

Halimah bahkan sempat memimpin parade Hari Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) di hari sebelumnya.

Dilaporkan lebih dari 2.000 Prajurit Nasional Siap Operasi SAF (NSmen), Prajurit Nasional Penuh Waktu (NSF), dan Reguler menghadiri pawai tersebut.

Kasus Covid-19 di Singapura per hari ini, Selasa (5/7/2022) mencapai lebih dari 12.000 pasien. Angka tersebut meningkat 10 persen dari Selasa pekan lalu.

Singapura kini tengah menghadapi gelombang baru kasus Covid-19 akibat dari subvarian Omicron BA4 dan BA5. Dari semua infeksi saat ini, sekitar 50 persen berasal dari subvarian tersebut.

Namun, menurut Menteri Kesehatan Ong Ye Kung gelombang saat ini tidak separah gelombang sebelumnya.

"Untuk gelombang saat ini, penilaian kami tidak akan separah gelombang Omicron yang kami alami awal tahun ini. Lebih banyak dari kita yang mendapatkan kekebalan yang lebih kuat, baik melalui suntikan penguat atau pemulihan dari infeksi," katanya.

Pihaknya mengaku telah mengantisipasi gelombang yang muncul saat ini. Meski begitu, ia tak mengira bahwa akan terjadi lebih awal dari dugaan awalnya yaitu pada Juli menuju Agustus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper