Bisnis.com, JAKARTA — Ahli epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman menilai bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih menjadi salah satu upaya pencegahan terbaik untuk menekan peningkatan kasus Covid-19.
Dengan belum ditariknya rem darurat terkait kasus Covid-19 yang meningkat selama empat pekan kebelakang ini, Dicky menilai bahwa PPKM menjadi upaya yang harus terus diberdayakan oleh pemerintah setempat.
“PPKM itu sangat urgen dan sangat kuat relasinya dengan pandemi Covid-19, maka dari itu PPKM harus dipertahankan,” jelas Dicky kepada Bisnis, Senin (27/6/2022).
Dicky juga mengimbau pemerintah untuk dapat melakukan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan yang sebelumnya telah dilonggarkan oleh pemerintah.
Menurutnya, dengan melakukan hal tersebut, pemerintah akan dapat lebih mudah untuk menemukan penyebab dari hal yang dapat memicu percepatan transmisi Covid-19 di Indonesia.
Selain itu, dia menekankan bahwa cakupan vaksinasi juga menjadi hal lainnya yang mampu mengurangi angka kasus Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga
Tidak hanya untuk mencegah penyebaran Covid-19, kombinasi dari cakupan vaksinasi dengan kemampuan mendeteksi awal penyebaran suatu virus, ikut menjadi hal terpenting dalam upaya pencegahan munculnya varian penyakit baru yang lebih berbahaya dan mematikan.
Diberitakan sebelumnya, kasus Covid-19 kembali mengalami peningkatan selama beberapa pekan kebelakang, yang menjadi akibat dari munculnya subvarian baru Omicron yakni BA4 dan BA5.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, bahwa tren kenaikan kasus juga terjadi karena tingginya proses interaksi sosial di masyarakat, pasca-Lebaran 2022 dan mulai melonggarnya penggunaan protokol kesehatan yang ada.
Menyikapi tren peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia, Kemenkes telah menerapkan empat kebijakan yakni mempercepat cakupan vaksinasi dosis ketiga atau booster hingga lebih dari 50 persen, melakukan sero survey ketiga pada akhir Juni - awal Juli, serta terus mempertahankan protokol kesehatan yang sebelumnya telah ditetapkan.