Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taiwan Usir 29 Pesawat Tempur China yang Melintas di Zona Pertahanan

Taiwan mengerahkan sejumlah pesawat tempur untuk mengusir 29 pesawat China di zona pertahanan udaranya, termasuk pesawat pengebom.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berbicara saat latihan militer Han Kuang yang mensimulasikan invasi Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) ke pulau itu, di Changhua./Reuters
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berbicara saat latihan militer Han Kuang yang mensimulasikan invasi Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) ke pulau itu, di Changhua./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Taiwan mengerahkan sejumlah pesawat tempur untuk mengusir 29 pesawat China di zona pertahanan udaranya, termasuk pesawat pengebom, sehingga kian menciptakan ketegangan hubungan kedua negara.

Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri, mengeluh selama dua tahun terakhir tentang misi berulang oleh angkatan udara China di dekat pulau yang diperintah secara demokratis itu.

Pesawat China sering kali terbang di bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udara yang dekat dengan kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.

Taiwan menyebut kegiatan militer China yang berulang di dekatnya sebagai "zona abu-abu", yang dirancang untuk melemahkan kekuatan Taiwan dengan membuat mereka berulang kali berhadap-hadapan untuk menguji tanggapan Taiwan.

Misi terbaru China termasuk 17 pesawat tempur dan enam pembom H-6 selain alat perang elektronik dan pesawat antikapal selam serta pesawat dengan pengisian bahan bakar udara, menurut Kementerian Pertahanan Taiwan.

Beberapa pesawat terbang di daerah di timur laut Pratas, menurut peta yang disediakan kementerian seperti dikutip ChhannelNewsAsia.com, Rabu (22/6/2026).

Akan tetapi, pesawat pembom disertai dengan pesawat pengumpul data intelijen, terbang ke Selat Bashi yang memisahkan Taiwan dari Filipina dan ke Pasifik sebelum kembali ke China.

Taiwan mengirim pesawat tempur untuk memperingatkan pesawat China, sementara sistem rudal dikerahkan untuk memantau mereka, kata kementerian itu menggunakan peringatan standar untuk tanggapannya.

Pengerahan pesawat tempur itu merupakan yang terbesar sejak Taiwan melaporkan 30 pesawat China di wilayah pertahanannya pada 30 Mei. Sedangkan pada Januari lalu melibatkan 39 pesawat.

Tidak ada komentar langsung dari China, yang pada masa lalu mengatakan bahwa langkah tersebut adalah latihan yang bertujuan untuk melindungi kedaulatan negara.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Reuters melalui email bahwa Beijing harus "menghentikan tekanan dan intimidasi militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan".

Militer China bulan lalu mengatakan melakukan latihan di sekitar Taiwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper