Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP Disebut Sombong, Megawati: Saya Tak Pernah Menjelekkan Partai Lain!

Megawati seperti sedang menantang elite partai yang menyingung PDI Perjuangan sebagai partai sombong.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat memberikan pengarahan dalam acara halalbihalal secara virtual dengan tiga struktur Partai, Rabu (25/5/2022) petang./Dok. PDIP
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat memberikan pengarahan dalam acara halalbihalal secara virtual dengan tiga struktur Partai, Rabu (25/5/2022) petang./Dok. PDIP

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri heran dengan pernyataan seorang elite partai yang menyebut PDIP partai sombong. 

Pernyataan Megawati tersebut diungkapkan hanya berselang beberapa hari usai Ketua Umum Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh yang dalam pidatonya menyinggung adanya partai seolah-olah lebih pancasilais dan nasionalis.

Namun demikian tidak jelas apakah pernyataan Megawati tersebut diungkapkan untuk menanggapi pidato Surya Paloh atau ditujukan kepada elite partai lainnya. 

"Saya sampai mikir bisa opo enggak ya? Karena saya buktikan bukan untuk sombong-sombong. Ada orang mengatakan Ibu Mega sombong banget ya, karena ada juga yang mengatakan ada sebuah partai sombong sekali," kata Megawati dalam keterangan resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).

Megawati kemudian menanyakan alasan sampai disebut sombong. Dirinya menekankan bahwa tak pernah menjelekkan partai politik maupun ketua umumnya. Megawati pun mengungkapkan, bahwa negeri ini harus dibangun dengan rasa persatuan.

"Saya tidak pernah loh, tidak pernah menjelekkan partai manapun, tidak pernah, ketua partai apapun," ungkap Megawati.

Bukan itu saja, dia pun juga menyinggung soal kabar keretakannya dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Lah kok gimana diomongi saya sama Pak Jokowi hubungan sudah retak loh," kata Megawati.

"Bagaimana ya, saya lama-lama jengkel juga ya, piye toh. Saya kan diam saja, eh minta ampun," sambungnya.

Sekadar informasi hubungan Jokowi dan Megawati sempat dikabarkan retak. Konon pemicunya adalah adanya perbedaan pendapat mengenai sosok yang akan diusung ke Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Jokowi sempat mengisyaratkan mendukung Ganjar Pranowo untuk melanjutkan estafet kepemimpinannya. Sedangkan Megawati dikabarkan akan mendorong Puan Maharani untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper