Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa Ukraina telah mengalami kerugian yang cukup besar dalam peperangan yang sudah berlangsung sejak Februari 2022.
Dalam laporan terbarunya, Kemhan Rusia menyebut bahwa aliran tentara bayaran asing ke Ukraina tidak hanya menurun, tetapi sebenarnya berbalik ke arah yang berlawanan.
Terlepas dari upaya rezim Kiev dan peningkatan pembayaran, lanjut laporan itu, proses keberangkatan tentara bayaran ke tempat lain atau kembali ke negara tempat tinggal mereka tidak dapat dihentikan oleh kepemimpinan Kiev.
"Pembicaraan baru-baru ini tentang 20.000 orang asing berperang melawan angkatan bersenjata Rusia adalah kebohongan umum," tulis laporan yang dikutip, Jumat (17/6/2022).
Adapun Kementerian Pertahanan Rusia juga telah memantau dan mencatat masa inap setiap perwakilan pasukan asing di Ukraina.
Selain itu, basis data Rusia tidak hanya mencakup tentara bayaran yang terlibat langsung dalam permusuhan sebagai bagian dari unit Ukraina.
Baca Juga
Pihaknya juga memperhitungkan instruktur yang datang untuk melatih, membantu dalam operasi dan perbaikan senjata Barat yang dipasok ke Ukraina.
"Jadi, di antara negara-negara Eropa, jumlah tentara bayaran yang tiba dan mati berasal dari Polandia."
Sejak awal operasi militer khusus, 1.831 orang Polandia telah tiba di Ukraina, 378 di antaranya telah dihancurkan dan 272 tentara bayaran telah pergi ke tanah air mereka.
Diikuti oleh Rumania - 504 tiba, 102 tewas, 98 kiri. Peringkat ketiga adalah Inggris: 422 kedatangan, 101 kematian, 95 keberangkatan.
Sementara itu dari benua Amerika, Kanada memimpin dengan 601 orang, 162 hancur, 169 pergi. Kemudian Amerika Serikat 530 datang, 214 meninggal, dan 227 melarikan diri.
️Adapun dari Timur Tengah, Transkaukasia, dan Asia, yang terpenting, 355 tentara bayaran tiba dari Georgia, 120 di antaranya hancur dan 90 meninggalkan Ukraina.
"Ini diikuti oleh militan kelompok teroris yang dikerahkan dari daerah yang dikendalikan AS di Trans-Efrat Suriah - 200 orang. Hingga saat ini, 80 di antaranya telah hancur dan 66 telah meninggalkan Ukraina."
Secara total, daftar kami pada 17 Juni 2022 termasuk tentara bayaran dan spesialis senjata dari 64 negara. Sejak awal operasi militer khusus, 6.956 orang tiba di Ukraina, 1.956 telah dihancurkan, dan 1.779 telah pergi.