Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Kartu Prakerja Dinilai Baik, Jokowi: Pelaksana Tetap Evaluasi Program

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta pengelola program Kartu Prakerja terus melakukan evaluasi dan koreksi, meskipun survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan 88,9 persen penerima Kartu Prakerja mengaku program ini meningkatkan keterampilan. 
Presiden Joko Widodo/JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Presiden Joko Widodo/JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta pengelola program Kartu Prakerja terus melakukan evaluasi dan koreksi, meskipun survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan 88,9 persen penerima Kartu Prakerja mengaku program ini meningkatkan keterampilan. 

"Saya harapkan terus dievaluasi, dikoreksi, diperbaiki. Masukan-masukan saya kira banyak, diterima, didampingi, diendorse," ujarnya, dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (17/6/2022).

Menurutnya, kartu Prakerja merupakan salah satu program yang dapat membangun sumber daya manusia (SDM). Di sisi lain, SDM menjadi kunci untuk memajukan bangsa.

Bahkan, meskipun sebuah negara memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah, tetapi jika tidak diimbangi dengan SDM berkualitas, maka tak akan mengalami kemajuan.

"SDA banyak tapi SDM tak mendukung, tak ada artinya. Tapi kalau SDA ada, didukung SDM baik seperti yang ada di kiri kanan saya ini didukung, inilah yang akan nanti membuat negara ini maju," katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan keberhasilan program Kartu Prakerja di Indonesia mencuri perhatian dunia, termasuk Pemerintah Belanda yang tertarik terhadap program tersebut. 

Bahkan program Kartu Prakerja dinilai bisa menjadi percontohan dan diterapkan di negara-negara berkembang lainnya.

“Dalam pertemuan di Davos Menteri Labor dari Belanda dengan Perdana Menteri juga mengatakan kartu Prakerja mereka ingin melihat dan ini bisa direplikasi di negara-negara berkembang yang lain bapak presiden,” katanya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan program Kartu Prakerja adalah salah satu program Government to People (G2P) yang paling masif ada dibandingkan di negara lain.

Airlangga juga melaporkan kepada Kepala Negara bahwa dalam pertemuan UNESCO di Marrakesh, Maroko, Program Kartu Prakerja dipilih sebagai program yang digunakan untuk menghadapi tantangan the future of work yang terkait dengan transformasi digital, green economy yang membutuhkan tenaga adult lifelong learning.

“Dari hampir seluruh negara yang memaparkan yang paling siap dan sudah operasional Insyaallah dari Indonesia melalui kartu prakerja,” katanya.

Selama dua tahun pelaksanaannya, Program Kartu Prakerja saat ini telah mencapai gelombang ke-32 dan memiliki lebih dari 12,8 juta penerima manfaat yang tersebar di 514 kabupaten/kota se-Indonesia, dan 95 persen telah menerima insentif.

Dari data yang tercatat, penerima Kartu Prakerja 56 persen tinggal di desa, 49 persen adalah perempuan dan sekitar 3 persen adalah penyandang disabilitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper