Bisnis.com, JAKARTA - Untuk pertama kali Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dilibatkan dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2022.
Sebelumnya, SDKI yang pertama kali pada tahun 1987 dilakukan oleh Badan pusat Statistik (BPS) beserta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (16/6/2022), Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyebut, SDKI tahun 2022 merupakan SDKI kesembilan.
Pada SDKI 2022, ujarnya, akan dilakukan sejumlah inovasi survei seperti penggunaan computer-assisted personal interviewing (CAPI) menggantikan paper-assisted personal interviewing (PAPI) yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas pelaksanaan survei
Kemudian, keterlibatan mahasiswa dan akademisi dari perguruan tinggi pada 34 provinsi untuk menjadi petugas pewawancara.
“Data hasil SDKI akan digunakan Bappenas untuk menyusun indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), dan Sustainable Development Goals (SDGs) terkait kependudukan,” kata Handoko.
Baca Juga
Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi BRIN Boediastoeti Ontowirjo menambahkan, dalam memenuhi Global Statistical Business Process Model¸ SDKI 2022 telah melakukan tahapan perencanaan data mencakup identifikasi kebutuhan data dan membangun rancangan survei dengan metodologi yang diharapkan dapat menghasilkan Indikator Demografi dan Kesehatan pada tingkat nasional dan provinsi, serta mengacu pada Demographic Health Survey Program untuk dapat diperbandingkan secara internasional.