Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua PAN Masuk Kabinet Indonesia Maju, Ini Kata Pengamat

Nilai politis reshuffle Kabinet Indonesia Maju terlihat ketika Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) dilantik menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) menggantikan Muhammad Lutfi.
Reshuffle/demosindonesia.org
Reshuffle/demosindonesia.org

Bisnis.com, JAKARTA- Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin melihat ada nilai politis dalam reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada hari ini, Rabu (15/6/2022) di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Hal tersebut terlihat ketika Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) dilantik menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) menggantikan Muhammad Lutfi. Terlebih, menurut Ujang, PAN baru bergabung dengan koalisi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) jelang pemilu 2024.

"Saya melihatnya ada kombinasi antara akomodasi politik atau kepentingan politik dengan evaluasi kinerja Menteri. Kalau kita lihat misalkan kombinasi politiknya dengan masuknya Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi Menteri Perdagangan, itu kan PAN masuk koalisi diganjar kursi Menteri kira-kira seperti itu," papar Ujang kepada Bisnis, Rabu (15/6/2022).

Meskipun demikian, Ujang menilai bahwa reshuffle Kabinet juga berdasarkan evaluasi kinerja. Sehingga Menteri dengan kinerja yang kurang baik akhirnya digantikan, termasuk Muhammad Lutfi.

Ujang menilai bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menyelesaikan masalah minyak goreng. Selain itu juga, konflik agraria yang selama ini masih menjadi pekerjaan rumah Indonesia. Sofyan Djalil digantikan oleh Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

"M Lutfi dianggap tidak mampu. Ya mau tidak mau bahwa kinerjanya dianggap yang paling buruk perlu diganti, itu reshuffle berbasis kinerja. Lalu Menteri ATR/BPN juga dianggap banyak persoalan, konflik agraria yang belum selesai, banyak mafia tanah makin merajalela," kata Ujang.

Ujang pun mengatakan bahwa Presiden kemungkinan ingin sosok mantan tentara yang tegas untuk menyelesaikan konflik agraria. Sehingga Kepala Negara memilih  Purnawirawan TNI Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/BPN.

"Konflik agraria kalau dibiarkan persoalan pertanahan di Indonesia itu luar biasa rusak, kasihan rakyat. Banyak sertifikat ganda, banyak persoalan, banyak mafia tanah. Ini yang harus diselesaikan oleh katakanlah pak Hadi Tjahjanto yang dilantik menjadi Menteri," katanya.

Ujang pun tidak bisa bicara apakah reshuffle Kabinet ini akan memperbaiki masalah. Menurutnya kinerja dua Menteri baru itu akan terlihat setelah pelantikan nanti.

"Kita lihat saja nanti perkembangannya setelah dua Menteri ini dilantik hari ini, apakah makin bagus atau jelek kita lihat dan kita awasi bersama," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper